Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa Jayapura dan Bantahan Akan Adanya Tsunami...

Kompas.com - 05/01/2023, 15:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rentetan gempa mengguncang wilayah Kota Jayapura, Papua dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, total 392 gempa susulan terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya hingga Kamis (5/1/2023).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, gempa susulan yang dirasakan pada hari ini sebanyak 44 kali.

"Susulannya (gempa susulan) 392 kali," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (5/1/2022).

Diketahui, wilayah Jayapura dan sekitarnya diguncang gempa pertama dengan magnitudo 4,9 pada Senin (2/1/2023).

Selanjutnya pada Selasa (3/1/2023), gempa kembali terjadi dengan magnitudo 5,2 pada pukul 19.55 WIB.

Baca juga: Berkaca dari Gempa di Rangkasbitung dan Jepara, Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?


Baca juga: Media Asing Soroti Gempa Bumi Cianjur, Apa Kata Mereka?

Analisis gempa Jayapura

Diberitakan sebelumnya, episenter gempa Jayapura berada pada koordinat 2,40 derajat LS dan 141,02 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 16 km arah Utara Raveni Rara, Jayapura, Papua dengan kedalaman 10 km.

Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (Oblique-Thrust Fault )," katanya pada Selasa (3/1/2023).

Gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Baca juga: Penting, Ini Hal-hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa Bumi

Bantahan tidak adanya tsunami

Penyebab tsunami yang paling utama adalah gempa bumi. Daerah rentan tsunami adalah kawasan Lingkaran Api Pasifik. Bagaimana langkah penyelamatan diri dari tsunami?KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri Penyebab tsunami yang paling utama adalah gempa bumi. Daerah rentan tsunami adalah kawasan Lingkaran Api Pasifik. Bagaimana langkah penyelamatan diri dari tsunami?

Sementara itu, unggahan terkait ancaman tsunami usai gempa yang melanda Jayapura belakangan juga ramai di media sosial.

Dalam beberapa unggahan yang viral terlihat sejumlah masyarakat bahkan mengungsi karena khawatir adanya tsunami yang menyertai gempa.

Salah satu unggahan yang beredar di antaranya disampaikan akun TikTok @parsanmr yang mengunggah video pada Rabu (4/1/2023).

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa di Gedung Tinggi, Apa Saja?

@parsanmr_ Gempa Bumi Di Jayapura Sudah Lebih 60 Kali #gempabumi #jayapuratiktok #jayapura #tsunami #fyp ? A warm piano instrumental ballad(808701) - NOPPO MUSIC

Baca juga: Erupsi dan Tsunami di Tonga, Apakah Berpengaruh di Indonesia?

Daryono membantah adanya tsunami terkait gempa Jayapura tersebut.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com