Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis Gempa Jayapura dan Bantahan Akan Adanya Tsunami...

KOMPAS.com - Rentetan gempa mengguncang wilayah Kota Jayapura, Papua dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, total 392 gempa susulan terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya hingga Kamis (5/1/2023).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan, gempa susulan yang dirasakan pada hari ini sebanyak 44 kali.

"Susulannya (gempa susulan) 392 kali," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (5/1/2022).

Diketahui, wilayah Jayapura dan sekitarnya diguncang gempa pertama dengan magnitudo 4,9 pada Senin (2/1/2023).

Selanjutnya pada Selasa (3/1/2023), gempa kembali terjadi dengan magnitudo 5,2 pada pukul 19.55 WIB.

Analisis gempa Jayapura

Diberitakan sebelumnya, episenter gempa Jayapura berada pada koordinat 2,40 derajat LS dan 141,02 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 16 km arah Utara Raveni Rara, Jayapura, Papua dengan kedalaman 10 km.

Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (Oblique-Thrust Fault )," katanya pada Selasa (3/1/2023).

Gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Sementara itu, unggahan terkait ancaman tsunami usai gempa yang melanda Jayapura belakangan juga ramai di media sosial.

Dalam beberapa unggahan yang viral terlihat sejumlah masyarakat bahkan mengungsi karena khawatir adanya tsunami yang menyertai gempa.

Salah satu unggahan yang beredar di antaranya disampaikan akun TikTok @parsanmr yang mengunggah video pada Rabu (4/1/2023).

Daryono membantah adanya tsunami terkait gempa Jayapura tersebut.

"Masyarakat tidak perlu mengungsi karena tidak ada peringatan dini tsunami," kata dia, Kamis.

Hal serupa juga diungkapkan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Papua.

“Berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Maritim Jayapura, hasil pengamanan wilayah perairan utara Kota Jayapura pada tanggal 1-2 Januari 2023 terpantau normal,” ucap Yustus Rumaikek, Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumaikek, dikutip dari Kompas.com, Selasa (3/1/2023).

Yustus menyebut pasang surut muka air laut sebelum dan setelah gempa Jayapura terpantau normal hingga Senin (2/1/2023) pukul 23.59 WIT.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing informasi yang tidak jelas dan sumbernya tidak bisa dipercaya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/01/05/151552865/analisis-gempa-jayapura-dan-bantahan-akan-adanya-tsunami

Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke