Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai di Media Sosial, Ini Serba-serbi soal Mixue

Kompas.com - 29/12/2022, 20:56 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mixue ramai menjadi perbincangan warganet di berbagai media sosial.

Salah satu penyebabnya, kedai Mixue yang hampir ada di setiap sudut kota.

Bahkan, tak jarang warganet bergurau bahwa Mixue akan mengambil alih setiap ruko kosong yang tersedia.

Seperti dalam unggahan Twitter ini, pengunggah menanyakan jumlah kedai Mixue di setiap kota disertai gambar logo Mixue bertuliskan "Malaikat Pencatat Ruko Kosong".

"Sudah ada berapakah kedai mixue di kotamuuu?" tanya pengunggah, pada Minggu (25/12/2022).

Baca juga: Ramai di Media Sosial, Kenapa Jalan di Pegunungan Dibuat Berkelok? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Baca juga: Ramai di Medsos, Ini Sejarah Batik Indonesia

Kata "Mixue" pun kerap menjadi topik paling banyak dibicarakan di Twitter.

Bahkan hingga Kamis (29/12/2022) pukul 18.30 WIB, kata Mixue telah ditwit lebih dari 71.000 kali.

Berikut serba-serbi soal Mixue yang menjamur di setiap kota:

1. Modal dari tabungan nenek

Mixue adalah kedai es krim dan minuman teh asal China.

Kedai ini dioperasikan oleh Mixue Bingcheng Co., Ltd, perusahaan pemilik hak eksklusif merek dagang Mixue Bingcheng.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/12/2022) Mixue didirikan oleh Zhang Hongchao pada 1997. Kala itu, dia masih berstatus sebagai mahasiswa di Zhengzhou, China.

Kala itu, Zhang Hongchao bekerja paruh waktu di toko minuman dingin yang menjual es serut. Dia kemudian menemukan peluang bisnis dan memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri.

Baca juga: Mengenal Mixue, Kedai Es Krim asal China yang Kini Ada di Mana-mana

Sang nenek yang mendengar ide bisnis cucunya akhirnya meminjamkan tabungan sebesar 4.000 yuan atau sekitar Rp 9 juta

Awalnya, bisnis pertama Zhang Hongchao diberi nama "Cold Stream Shaved Ice". Dia menjual tiga produk utama, yaitu es serut, es krim, dan smoothie.

Zhang Hongchao kemudian berinovasi untuk menjual teh susu. Bisnis pertamanya ini pun mampu meraup penghasilan lebih dari 100 yuan sehari atau lebih dari Rp 200.000 per hari.

Baca juga: Sejarah Mixue: Modal Pinjaman Duit Nenek, Kini Miliki 21.000 Gerai

2. Lebih murah dari kompetitor

ilustrasi es krim Mixue.Kompas.com/Retia Kartika Dewi ilustrasi es krim Mixue.

Sayangnya, bisnis pertama Zhang Hongchao meredup saat memasuki musim dingin.

Dia pun terpaksa menutup kedai pertama karena kehilangan omset.

Tak menyerah, setahun kemudian dia kembali membuka toko es krim dengan nama Mixue Bingcheng yang berarti "Kastil es yang dibangun dengan salju manis".

Sempat gagal kembali lantaran harga jual naik 10 kali lipat pada 2006, Zhang Hongchao pun mempelajari resep dan biaya bisnisnya.

Baca juga: Video Viral Es Krim dari Nasi Padang, Ini Kata Ahli Gizi

Membuat perhitungan biaya bahan baku dan pembuatan, Zhang Hongchao kemudian menetapkan harga es krim sebesar 2 yuan atau sekitar Rp 4.000.

Harga es krim ini jauh lebih murah daripada toko lain yang saat itu menjual sekitar 10 yuan atau Rp 10.000.

Imbasnya, bisnis Zhang Hongchao pun mampu menjangkau berbagai kalangan, baik menengah ke bawah maupun ke atas.

Baca juga: Terlihat Sama, Apa Perbedaan Gelato dan Es Krim?

3. Merambah ke waralaba

Gerai Mixue yang mulai menjamur di sejumlah daerah dan kota-kota di Indonesiamixue Gerai Mixue yang mulai menjamur di sejumlah daerah dan kota-kota di Indonesia

Keuntungan pesat pada 2006 membuat Zhang Hongchao membuka hak franchise atau waralaba Mixue. Hasilnya, lusinan toko Mixue mulai menjamur di Provinsi Henan.

Pada 2008, Mixue resmi memiliki toko waralaba hingga lebih dari 180 gerai.

Mixue kemudian melebarkan sayap dengan mendirikan perusahaan penyokong bisnis utamanya:

  • Mixue Bingcheng Co., Ltd. pada manajemen dan operasi
  • Henan Daka Food Co., Ltd. pada R&D dan produksi
  • Shangdao Intelligent Supply Chain Co., Ltd. pada layanan pergudangan dan logistik.

Baca juga: Ramai soal Mixue, Bagaimana Cara Mengejanya?

4. Mulai menjamur ke luar China

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (27/12/2022), kepopuleran Mixue semakin meluas dengan pembukaan toko pertama di Hanoi, Vietnam, pada 2018.

Kedai es krim Mixue sendiri pertama kali masuk ke Indonesia pada 2020.

Hingga saat ini, dilaporkan ada lebih dari 300 gerai tersebar di seluruh Indonesia.

Jumlah tersebut mengalahkan penetrasi McDonalds, yang masuk ke Indonesia pada 1991 dan baru memiliki 227 gerai hingga 2021.

Menurut laporan Telowdown Momentum, Mixue menempati urutan kelima sebagai waralaba dengan gerai terbanyak di dunia, dengan total 21.582 kedai.

Baca juga: McDonalds, Pionir Bisnis Makanan Cepat Saji yang Didirikan McDonald Bersaudara

5. Nama logo Mixue

Logo Mixue bernama Snow King. Dok. Mixue Logo Mixue bernama Snow King.

Mixue terkenal akan logo manusia salju dengan mahkota dan tongkat es krim.

Logo tersebut ternyata diluncurkan pada 22 November 2018.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (29/12/2022), logo Mixue bernama Snow King atau Raja Salju. Kini, logo ini masih dipakai dan menjadi ciri khas Mixue.

Bukan hanya itu, Snow King juga punya mantra khusus untuk "menghipnotis" para pelanggan, yakni "I love you. You love me. Mixue Ice Cream and Tea".

Secara harfiah, mantra tersebut memiliki arti, "Aku Cinta Kamu. Kamu Cinta Aku. Es krim dan Teh Mixue."

Baca juga: Apa Arti Mc di Depan Nama Belakang seperti McDonald atau McManaman?

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Alinda Hardiantoro, Krisda Tiofani | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Silvita Agmasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com