Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Membenturkan Elpiji Layaknya Permainan Latto-latto seperti yang sedang Viral

Kompas.com - 28/12/2022, 15:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menyayangkan adanya segelintir orang yang memainkan elpiji 3 kilogram dengan dibenturkan layaknya latto-latto seperti yang tengah viral di media sosial.

Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, membenturkan elpiji bisa berdampak pada sejumlah hal. Sehingga, hal itu tidak untuk dilakukan.

Dilihat dari aspek keselamatan dan keamanan, kata Irto, tabung gas elpiji tidak boleh dibanting atau dibenturkan ke sesama tabung atau bahan lain yang berbahan baja.

"Karena dikhawatirkan akan menimbulkan percikan api yang dapat berpotensi tersambar gas jika ada yang keluar," ujar Irto, saat dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.

Irto melanjutkan, selain potensi tersebut, membanting atau membenturkan tabung elpiji juga bisa menyebabkan kerusakan pada tabung.

Misalnya, penyok atau merusak valve, dan kerusakan valve ini bisa menyebabkan kebocoran gas.

"Hal ini membahayakan diri dan pengguna LPG lainnya juga," ungkapnya.'

Baca juga: Mengenal Clackers Ball atau Mainan Latto-latto yang Lagi Viral di Medsos

Viral video membenturkan elpiji seperti latto-latto

Tangkapan layar gambar permainan clackers ball atau latto-latto.twitter Tangkapan layar gambar permainan clackers ball atau latto-latto.

Sebelumnya, beredar sejumlah video yang viral di media sosial memperlihatkan elpiji 3 kilogram dibuat mainan dengan cara dibenturkan layaknya latto-latto.

Video itu salah satunya diunggah akun Instagram ini, Senin (26/12/2022).

"Jangan Ditiru Ya!!" demikian keterangan yang dituliskan pengunggah.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BaliChannel (@balichannel)

Di Twitter, video serupa diunggah akun ini, Jumat (23/12/2022).

"Gimana? ada lawan? ketir² lek tibane moro² apes mbledos," demikian keterangan yang dituliskan pengunggah melalui akun Twitter tersebut.

Dalam video berdurasi 17 detik tersebut, tampak seseorang membenturkan dua elpiji 3 kg yang sudah dikaitkan dan memainkannya layaknya latto-latto.

Terdengar suara benturan dari dua elpiji 3 kg tersebut.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Baca juga: Viral, Video Polisi di Jogja Beri Imbauan Tertib Berlalu Lintas Sambil Bernyanyi Diiringi Pengamen Jalanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com