Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuarium SIlinder Terbesar di Dunia Pecah, 1 Juta Liter Air Tumpah dan Ribuan Ikan Mati

Kompas.com - 17/12/2022, 07:29 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akuarium silinder terbesar di dunia, Sea Life, yang terletak di pusat kota Berlin, Jerman dilaporkan pecah pada Jumat (16/12/2022).

Peristiwa tersebut menyebabkan sekitar 1 juta liter atau setara 364.172 galon air tumpah dan menggenangi trotoar dan jalanan.

CNBC melaporkan, pecahnya Sea Life menjadi sorotan lantaran akuarium setinggi 25 meter ini menjadi rumah bagi 1.500 ikan eksotis.

Baca juga: Selain Arwana, Ini 5 Ikan Akuarium Termahal di Dunia

Sebanyak 100 responden darurat langsung diterjunkan ke lokasi kejadian, yang satu kawasan juga dengan Hotel Radisson.

"Rasanya seperti gempa bumi," ungkap salah satu tamu hotel, Nas Masraff.

Saksi lainnya yang menginap di hotel Radisson, Sandra Weeser, juga menambahkan bahwa pecahnya Sea Life menyisakan puing-puingnya saja.

"Banyak ikan mati, (dan) puing-puing," katanya.

Baca juga: Penjelasan Ahli soal Boleh Tidaknya Mengonsumsi Ikan Buntal


Melukai dua orang

Akibat peristiwa tersebut, 2 orang yang salah satunya adalah karyawan hotel Radisson mengalami luka akibat pecahan kaca.

Tak hanya itu, otoritas setempat juga meminta sekitar 350 tamu yang menginap di hotel tersebut untuk segera pindah.

Hotel Radisson terpaksa dikosongkan dari tamu lantaran kekhawatiran kerusakan struktural.

Baca juga: Viral, Video Red Devil Invasi Perairan Danau Toba, Ikan Apa Itu?

Sea Life menjadi wahana terbaru di Legoland Malaysia.Dok Sea Life Malaysia Sea Life menjadi wahana terbaru di Legoland Malaysia.

Pecahnya akuarium silinder terbesar di dunia ini ditanggapi langsung oleh Wali Kota Berlin, Franziska Giffey.

Ia menyampaikan, jumlah korban berpotensi semakin banyak apabila Sea Life pecah satu jam lebih lambat.

"Jika ini tidak terjadi pukul 05.45 pagi tetapi bahkan hanya satu jam kemudian, maka kami akan mungkin kehilangan banyak orang," ujarnya.

Baca juga: 10 Ikan Tercepat di Laut, Apa Saja?

Seluruh ikan dilaporkan mati

Dilansir dari The Guardian, ikan yang ditampung di dalam Sea Life seperti ikan badut, ikan teira batfish, dan ikan dori tidak ada yang selamat.

Bahkan, tumpahnya 1 juta liter air dari akuarium ini menyebabkan kursi, meja, kaca, dan puing-puing lainnya terseret arus dan porak-poranda.

Akses yang mengarah dari Alexanderplatz menuju Gerbang Brandenburg juga ditutup oleh otoritas setempat usai peristiwa.

Pasalnya, banyak air yang menggenang serta trotoar dan jalan dipenuhi oleh puing-puing.

Baca juga: Perhatikan 7 Ciri Ikan Cupang Sakit dan Cara Penanganannya

Ikan badut dan anemon yang melakukan simbiosis mutualismewikipedia.org Ikan badut dan anemon yang melakukan simbiosis mutualisme

Otoritas setempat juga menyiagakan bus sebagai tempat berlindung sementara bagi tamu hotel.

Bus sengaja disediakan bagi tamu hotel karena suhu di Berlin mencapai -7 derajat Celsius ketika pagi hari.

Dalam sebuah pernyataan, pengelola Sea Life mengaku terkejut akuarium terbesar di dunia yang dikelola pecah.

Baca juga: Bisakah Ikan Berkedip?

Pengelola Sea Life menambahkan, pihaknya akan mencari informasi lebih dalam dan untuk sementara waktu lokasi kejadian ditutup.

Adapun, pecahnya Sea Life terjadi setelah 2 tahun lalu akuarium silinder terbesar di dunia ini diperbarui.

Selama perawatan, seluruh air dikuras dan ikan dipindahkan ke ruang bawah tanah yang berada di dalam gedung.

Di sana terdapat fasilitas pemeliharaan ikan yang menjamin kelangsungan hidup mereka selama perawatan Sea Life berlangsung.

Baca juga: Tidak Memejamkan Mata, Bagaimana Cara Ikan Tidur?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com