Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sesar Cugenang? Patahan Baru yang Picu Gempa Cianjur

Kompas.com - 12/12/2022, 14:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur pada 21 November 2022 lalu ternyata dipicu oleh sesar Cugenang.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofosika (BMKG) menyebut pergerakan sesar Cimandiri sebagai pemicu aktivitas tektonik itu.

Kebenaran bahwa sesar Cugenang sebagai pemicu gempa Cianjur telah dikonfirmasi Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

"Ini adalah sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG," kata Dwikorita, dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Info BMKG, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Temuan Baru Sesar Cugenang Pascagempa Cianjur, Ini Wilayah yang Dilaluinya


Asal mula penemuan sesar Cugenang

Dilansir dari keterangan resmi BMKG, keberadaan sesar Cugenang yang sudah diidentifikasi BMKG adalah patahan atau fault dengan panjang 9 kilometer.

Sesar ini ditemukan BMKG setelah menggelar tracing pengukuran retakan dan jejak patahan di lokasi yang diduga epicenter gempa Cianjur.

Adapun tracing yang dilakukan BMKG selama 3 hari pada 5-8 Desember 2022 berfokus pada beberapa wilayah.

Wilayah yang dipantau BMKG, di antaranya Desa Cibulakan, Talaga, Cijedil, dan Saramapad.

Dwikorita mengatakan, pihaknya mengidentifikasi, adanya arah surface rupture (rekahan permukaan tanah) yang disinyalkan menjadi jurus patahan.

Temuan BMKG memperlihatkan arah yang sesuai focal mechanism gempa bumi, yakni berarah 347°E.

Hasil itu didapat setelah BMKG menganalisis survei lapangan surface rupture, lahan yang mengalami kerusakan, dan persebaran titik longsor.

Ditemukannya sesar Cugenang yang menjadi pemicu gempa Cianjur, kata Dwikorita, telah diteruskan oleh BMKG dengan Bupati Cianjur.

Informasi yang disampaikan menyangkut Rekomendasi Kelayakan Lahan Hunian Tetap (Huntap).

Rekomendasi diberikan BMKG setelah mengevaluasi jarak lokasi lahan terhadap epicenter gempa dan jenis serta kondisi tanah.

BMKG juga melakukan penilaian terhadap guncangan tanah menggunakan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity.

Halaman:

Terkini Lainnya

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com