Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru Sesar Cugenang Pascagempa Cianjur, Ini Wilayah yang Dilaluinya

Kompas.com - 11/12/2022, 07:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya patahan tanah yang baru muncul pascagempa Cianjur Jawa Barat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, sesar tersebut merupakan sesar baru yang diidentifikasi oleh BMKG.

“Pemicu gempa Cianjur Magnitudo 5.6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang. Ini adalah sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG,” ungkap Dwikorita dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Sesar itu teridentifikasi setelah dilakukan analisis focal mechanism dan sebaran titik gempa-gempa susulan, analisis citra satelit dan foto udara, serta survei lapangan secara detail oleh BMKG terhadap pola sebaran dan karakteristik surface rupture (retakan/rekahan permukaan tanah).

Kemudian, sebaran titik longsor, kelurusan morfologi, dan pola sebaran kerusakan bangunan, maka disimpulkan bahwa gempa Cianjur disebabkan oleh sesar baru Cugenang.

Baca juga: Mengenal Sesar Cugenang, Patahan Baru yang Diidentifikasi BMKG Usai Gempa Cianjur

Wilayah yang membentang sesar Cugenang

Dwikorita memaparkan, Sesar Cugenang membentang sepanjang kurang lebih 9 kilometer dan melintasi sedikitnya 9 desa.

Rinciannya, ada delapan desa di antaranya termasuk Kecamatan Cugenang, dan satu desa berlokasi di dalam wilayah Kecamatan Cianjur.

Adapun nama-nama desa yang tercakup di Sesar Cugenang, yakni:

  1. Desa Ciherang
  2. Desa Ciputri
  3. Cibeureum
  4. Nyalindung
  5. Mangunkerta
  6. Sarampad
  7. Cibulakan
  8. Desa Benjot
  9. Desan Nagrak, yang berlokasi di dalam wilayah Kecamatan Cianjur.

Area sesar seluas kurang lebih 9 kilometer persegi tersebut dinyatakan sebagai zona berbahaya untuk dihuni karena rawan gempabumi.

Oleh karena itu, warga setempat diminta untuk segera mengungsi.

“Karena Sesar Cugenang adalah sesar aktif, maka rentan kembali mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan," ucap Dwikorita.

"Area sepanjang patahan harus dikosongkan dari peruntukkan sebagai permukiman, sehingga jika terjadi gempabumi kembali di titik yang sama, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil,” imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sesar dan Jenis-jenisnya...

Penjelasan BMKG

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta usai gempa bumi terjadi, Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta usai gempa bumi terjadi, Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Dwikorita menyampaikan, penemuan atau penetapan zona patahan baru ini sangat vital dalam mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi berbagai bangunan yang terdampak gempa, November 2022.

Ia mengatakan, jangan sampai dalam prosesnya, rumah warga maupun berbagai fasilitas umum dan sosial lainnya kembali didirikan di jalur gempa tersebut.

Namun demikian, area tersebut bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan.

Ia menambahkan, area yang berada di jalur Sesar Cugenang tetap bisa dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, kawasan konservasi, dan lahan resapan.

Selain itu, bisa juga dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan konsep ruang terbuka tanpa bangunan permanen.

“Poin utamanya, area lintasan Sesar Cugenang terlarang untuk bangunan tempat tinggal maupun bangunan permanen lainnya,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com