Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Bullying dan Cara Mengatasinya...

Kompas.com - 19/11/2022, 21:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus perundungan atau bullying yang dialami siswa di SMP Plus Baiturrahman, Kota Bandung, Jawa Barat menjadi sorotan masyarakat.

Kasus itu mencuat berdasarkan unggahan video yang beredar di media sosial pada Jumat (18/11/2022).

Korban yang dipasangi helm di kepalanya kemudian dipukul dan ditendang secara bergantian oleh sejumlah pelaku, sedangkan siswa lainnya tampak tertawa melihat adegan penganiayaan itu.

Baca juga: INFOGRAFIK: Definisi Bullying, Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Korban yang menerima pukulan dan tendangan berkali-kali dari para pelaku kemudian tersungkur ke lantai.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (19/11/2022), ayah korban, Yudarmi mengatakan bahwa anaknya kini masih merasakan pusing akibat kekerasan yang dialaminya di sekolah.

Ia mengatakan, anaknya juga masih dalam kondisi trauma dan enggan berangkat ke sekolah.

Saat korban perundungan dibawa ke rumah sakit, Yudarmi mengatakan, pihak sekolah belum ada yang datang untuk memberi pendampingan atau sekadar menjenguk.

Baca juga: Viral, Video Aksi Perundungan Siswa SMP di Kota Bandung, Ini Kata Disdik dan Sekolah


Berangkat dari hal itu, apa saja bahaya dari perundungan dan bagaimana cara mengatasinya?

Bullying dan bahayanya...

Psikolog klinis sekaligus Dosen Fakultas Psikologi dari Universitas Indonesia (UI), Nael Sumampouw mengatakan, perundungan (bullying) adalah bentuk tingkah laku agresif (menyerang) orang lain yang dilakukan dengan sengaja.

Hal itu dilakukan secara terus-menerus sehingga menyebabkan orang lain terluka atau merasa tidak nyaman.

Mengenai bahaya dari perundungan atau bullying, Nael mengatakan, dampaknya bagi korban ada yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang dan juga bersifat individual, berbeda antar individu.

"Untuk dampak jangka pendek, misalnya terlalu menarik diri, kesedihan, shock/terguncang," ujar Nael, dikutip dari Kompas.com (21/8/2020).

Baca juga: Berkaca pada Kasus Bocah Penjual Jalangkote, Berikut Dampak dan Bahaya Perundungan pada Anak

"Sementara, untuk dampak jangka panjang yakni mengalami masalah kesehatan mental yang serius seperti trauma, depresi, kecemasan, dan rendahnya self esteem," lanjut dia.

Kemudian, ia menambahkan, dampak atau bahaya perundungan secara umum yang dialami korban yakni penghayatan emosi dan pikiran yang negatif mengenai diri sendiri, dapat dengan menganggap diri tidak berharga atau tidak bermakna.

Bahkan, ada kasus anak remaja melakukan tindakan self-harm, bahkan bunuh diri karena menjadi korban bullying.

Halaman:

Terkini Lainnya

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com