Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Singkat 5 Tokoh yang Akan Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Kompas.com - 03/11/2022, 21:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahkan lima pahlawan nasional.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, dikutip dari Kompas.com, Kamis (3/11/2022).

Adapun lima tokoh yang akan menerima gelar Pahlawan Nasional adalah sebagai berikut:

  1. H. R. Soeharto (Jawa Tengah)
  2. KGPAA Paku Alam VIII (DIY)
  3. R Rubini Natawisastra (Kalimantan Barat)
  4. Salahuddin bin Talabuddin (Maluku Utara)
  5. Ahmad Sanusi (Jawa Barat).

Baca juga: 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S PKI dan Proses Evakuasinya dari Lubang Buaya


Berikut profil singkat lima Pahlawan Nasional:

1. H. R. Soeharto

Dilansir dari jatengprov.go.id, Soeharto merupakan dokter pribadi presiden dan wakil presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno dan Mohammad Hatta sejak 1942.

Selama tugasnya, H. R. Soeharto selalu menemani Bung Karno berkeliling ke seluruh dunia.

Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, dan Kepala Bappenas di Kabinet Soekarno.

Soeharto meninggal dunia pada 2000.

Pada 1950, Soeharto tercatat menjadi salah satu penggagas berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ia juga pelopor yang menginiasi program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.

Baca juga: Ratu Kalinyamat Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Apa Saja Syarat Mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional?

2. KGPAA Paku Alam VIII

Paku Alam VIII, Gubernur DIY sejak 13 April 1937-11 September 1998.Wikimedia Commons Paku Alam VIII, Gubernur DIY sejak 13 April 1937-11 September 1998.

Diberitakan Kompas.com, 16 September 2021, Paku Alam VIII lahir di Pakualaman, pada 10 April 1910.

Ia menempuh pendidikan pertamanya di Europeesche Lagere School Yogyakarta.

Paku Alam VIII melanjutkan sekolahnya di Christelijke MULO Yogyakarta dan Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta sampai tingkat candidaat.

Pada 13 April 1937, ia ditahtakan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Prabu Suryodilogo, menggantikan mendiang ayahnya.

Pasca-kedatangan Bala Tentara Jepang pada 1942, ia mulai menggunakan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam VIII.

Baca juga: Profil Dokter Soeharto, Dokter Pribadi Bung Karno yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

3. R Rubini Natawisastra

Dilansir dari kalbarprov.go.id, R Rubini Natawisastra merupakan seorang dokter yang berasal dari tanah sunda dan menetap di Provinsi Kalimantan Barat selama 17 tahun.

Selain dokter, Rubini juga merupakan pemimpin partai politik pada masanya dan memberikan perjuangannya demi cita-cita kemerdekaan Indonesia melawan penjajah di daerah Kalimantan Barat.

Selama di Kalimantan Barat, Rubini menjalankan misi kemanusiaan dengan menjadi dokter keliling melayani pengobatan di daerah terpencil dan pedalaman.

Ketika dibunuh oleh penjajah Jepang, dr Rubini menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Umum Sungai Jawi, Pontianak, sekaligus Kepala Bagian Bedah.

Selain itu, dr. Rubini juga memimpin organisasi berhaluan politik yang menentang penjajahan Jepang dan menuntut kemerdekaan Kalimantan Barat menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga: Profil dan Sepak Terjang 4 Pahlawan Nasional Baru, Siapa Saja Mereka?

4. Salahuddin bin Talabuddin

Dilansir dari Tribunnnews, Salahuddin adalah tokoh yang memimpin pergerakan melawan penjajah di wilayah Maluku Utara.

Ia berkali-kali ditawan pihak Belanda dan dikurung lalu disiksa di penjara Sawahlunto, Nusakambangan hingga ke Boven Digul.

Hukuman ini dijalani Salahuddin karena perjuangannya menentang penjajah dan keberanian mengibarkan Merah Putih di tanjung Ngolopopo, Patani Halmahera Tengah pada 1941, sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan di Jakarta.

Baca juga: Mengenal Usmar Ismail, Tokoh yang Mendapat Gelar Pahlawan Nasional

5. Ahmad Sanusi

Diberitakan Kompas.com, 31 Juli 2021, Ahmad Sanusi merupakan pendiri organisasi yang aktif bergerak dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi, yakni Al-Ittahadiyatul Islamiyah (AII).

AII dibubarkan pada awal kependudukan Jepang di Indonesia.

Sanusi kemudian secara diam-diam mendirikan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII).

Selain itu, Ahmad Sanusi juga pernah menjabat sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1945.

Dalam BPUPKI, Ahmad Sanusi berperan sebagai penengah ketika muncul konflik mengenai bunyi sila pertama rumusan dasar negara.

Baca juga: Usmar Ismail dan 3 Tokoh yang Mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Tren
Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com