Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dokter soal Kucing Kekar Berotot seperti Binaragawan

Kompas.com - 03/11/2022, 06:06 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Bali Dyah Ayu Risdasari Tiyar Noviarini memberikan penjelasan perihal video viral kucing berbadan kekar berotot seperti binaragawan yang belum lama ini ramai di media sosial, Tiktok.

Menurutnya, kondisi kucing pada video yang viral tersebut dikenal dengan nama myostatin muscle hypertrophy.

Dokter yang kerap disapa Rini ini menambahkan, myostatin muscle hypertrophy merupakan kondisi abnormal atau kelainan akibat mutasi gen.

Baca juga: Viral, Video CPR pada Kucing, Bagaimana Caranya?

Kondisi ini merujuk pada hipertrofi otot atau kondisi saat sel-sel otot mengalami pertumbuhan.

Myostatin imbuhnya, merupakan gen pertumbuhan yang memegang peranan penting dalam mengatur pertumbuhan otot. Gen ini berfungsi untuk menghambat pertumbuhan otot.

Pada kucing dengan myostatin muscle hypertophy, terjadi penurunan gen myostatin sehingga ototnya lebih berkembang.

"Jadi ketika proses pembentukan gen-gen di tubuh, terjadi mutasi itu. Gen myostatin yang mengalami penurunan," katanya kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Baca juga: Mengapa Kucing Tak Boleh Diberi Minum Susu? Ini Penjelasannya

@meowbutler Gemoy kan #meowbutler ? ???????????? ???? - ?

Baca juga: 8 Cara agar Kucing Tidak Kencing Sembarangan di Rumah

Kelainan otot pada kucing

Ras kucing BurmillaSHUTTERSTOCK/JE JEVGENIJA Ras kucing Burmilla

Menurut dia, kondisi serupa juga terjadi pada manusia. Biasanya, para binaragawan sengaja menurunkan myostatin agar lebih berotot.

Namun pada kasus kucing, myostatin muscle hypertrophy lebih sering terjadi karena adanya mutasi gen.

Kelainan otot ini sambungnya tidak dipengaruhi oleh makanan kucing.

"Dia (kucing) makan apa pun ya ototnya akan hipertrofi, karena gen myostatin tadi yang bermutasi," jelasnya.

Baca juga: 10 Tanda Kucing Sedang Sakit

Meski terlihat tidak biasa, Rini menyebut bahwa myostatin muscle hypertrophy pada kucing umumnya tidak membahayakan.

Pasalnya, kondisi ini bukanlah suatu penyakit, melainkan hanya keabnormalan.

Kendati begitu, Rini menambahkan, usia hewan dengan kelainan genetik termasuk myostatin muscle hypertrophy tidak selama hewan normal.

Baca juga: Benarkah Anjing dan Kucing Bisa Melihat Hantu? Ini Penjelasan Ahli


Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com