Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Telusuri Pemasok Propilen Glikol Penyebab Kasus Gagal Ginjal Akut

Kompas.com - 01/11/2022, 06:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menelusuri pemasok propilen glikol yang digunakan oleh PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical Industries.

Propilen glikol dalam obat sirup diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut yang menewaskan banyak anak dalam beberapa bulan terakhir. 

BPOM menelusuri temuan produk obat sirup yakni Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops produksi PT Universal Pharmaceutical Industries yang tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas.

Serta produk Flurin DMP obat sirup produksi PT Yarindo Farmatama yang juga tercemar EG/DEG melebihi ambang batas.

“Kami akan telusuri distributor bahan kimia yang melakukan pemasokan dan melihat adakah penyaluran pada industri farmasi lainnya,” ujar Kepala BPOM, Penny Lukito dalam konferensi pers, Senin (31/10/2022).

Menurut Penny, BPOM akan memeriksa legalitas produk propilen glikol yang dipakai dan mengecek apakah ada kemungkinan pemalsuan terhadap produk propilen glikol yang didistribusikan terhadap kedua produsen farmasi tersebut.

Baca juga: BPOM Ungkap 2 Produsen Obat Sirup Ini Ubah Bahan Baku Tanpa Melapor

Ancaman pidana

Dalam kesempatan tersebut, BPOM menyampaikan terkait dengan adanya temuan cemaran EG/DEG ini PT Yarindo Farmatama dan PT Universal Pharmaceutical terancam hukuman pidana.

Pidana ini mengacu pada UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dengan pidana penjara hingga 10 tahun dan dend Rp 1 miliar.

“Kami menemukan bukti industri melakukan perubahan bahan baku propilen glikol dan sumber pemasoknya tanpa melalui proses kualifikasi pemasok dan pengujiaan bahan baku yang harusnya dilakukan,” ujar Penny.

Penny menambahkan produsen seharusnya melakukan pelaporan jika ada perubahan bahan baku.

BPOM mengatakan saat ini pihaknya telah memberikan sanksi administrasi berupa penghentian produksi, distribusi, penarikan kembali, dan pemusnahan produk yang tercemar.

Selain itu BPOM juga mencabut izin edar maupun produksi obat dalam sediaan cairan oral.

“Diberikan sanksi administrasi berupa penghentian produksi, distribusi, penarikan kembali dan pemusnahan. Selanjutnya pencabutan sertifikat CPOB (Cara Produksi Obat yang Baik) untuk pasca produksi cairan oral," jelas Penny.

BPOM dalam konferensi pers tersebut juga mengungkap bahwa cemana etilen glikol untuk produk Flurin DMP Sirup mencapai 48 miligram per mililiter.

Jumlah tersebut menurut BPOM jauh melebihi ambang batas etilen glikol dari yang seharusnya diizinkan.

Baca juga: BPOM: PT Yarindo dan PT Afi Farma Punya Rekam Jejak Banyak Pelanggaran

 

Tentang kasus gagal ginjal akut

Pemerintah tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak. Kasus gagal ginjal akut pada anak per tanggal 26 Oktober 2022 mencapai 269 kasus.

Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya yang berjumlah 245 kasus yang dilaporkan Kemenkes pada Minggu (23/10/2022). Dari kasus tersebut, sebanyak 157 anak meninggal dunia. 

“Tercatat yang meninggal total ada 157 yang meninggal atau 58 persen dari 269, yang sedang dirawat 73 dan 39 sudah sembuh,” kataJuru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dikutip dari Kompas.com 27 Oktober 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com