Musk dinilai menginspirasi karena menguasai data dan informasi dengan baik, mampu membicarakan hal-hal yang kompleks dengan gamblang dan bahasa yang sederhana serta mudah dipahami.
Dengan kata lain, pemimpin inspirasional dicirikan sebagai sosok yang mampu menunjukkan pengetahuan yang luas dan dapat mengomunikasikan ide untuk dieksekusi pada tataran teknis.
Dalam menjalankan fungsinya, penting bagi para milenial untuk mendapatkan alasan kuat ketika mengenai apa yang mereka lakukan dan mengapa mereka perlu melakukan hal tersebut.
Pemimpin inspirasional akan lebih disukai oleh karyawan milenial ketika mereka mampu menumbuhkan optimisme tentang masa depan. Mengajak anggota tim berdiskusi mengenai sebuah gagasan dan melibatkan mereka dalam mengambil keputusan adalah cara yang paling tepat untuk menumbuhkan semangat anggota tim untuk terus berkreasi.
Pendekatan ini cocok dengan karakteristik milenial yang optimis serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Mengenali apa yang menjadi motivasi mereka dan bagaimana mereka termotivasi adalah kunci penting dalam mempertahakan kinerja mereka.
Caranya mudah, cukup kenali faktor ekternal dan internal yang dapat membuat mereka tetap produktif dan berkerja extra miles.
Sudah lihat bagaimana kaum milenial berkomunikasi? Jika ya, kita semua tentu setuju bahwa komunikasi yang lebih personal dan tidak kaku adalah ciri mereka untuk menujukkan bahwa hirarki dalam organisasi bukanlah hal yang dianggap penting.
Dimensi personal dalam kepemimpinan lama-kelamaan akan memudarkan gap antara atasan-bawahan. Which is good, and milenial would appreciate it!
Transparansi dalam berkomunikasi adalah first language-nya para milenial. Berikan mereka ruang yang lebih bebas untuk menyampaikan gagasan dan pendapat mereka melalu diskusi yang terbuka.
“I like your idea! Let’s do this together!” adalah frasa paling powerful untuk mendorong mereka dalam bertindak.
Untuk melengkapi kepemimpinan inspirasional yang “ramah” milenial, keterlibatan teknologi adalah syarat mutlak. Pendekatan ini dinilai sangat efektif karena mereka sebagian besar dianggap ahli teknologi dan sangat digital savvy.
Bagi mereka “Apa perlunya meeting tatap muka berjam-jam jika bisa dilakukan secara virtual?” Para pemimpin inspirasional akan menciptakan lingkungan kerja yang didukung teknologi yang dinilai lebih efektif dan efisien.
Di era digital seperti saat ini, kombinasi antara pendekatan manusia dan teknologi menjadi pilihan ternyaman bagi mereka.
Penerapanya bisa dilakukan diberbagai lini, baik untuk komunikasi, kolaborasi tim, maupun pembelajaran atau learning journey.
Pertanyaan menarik berikutnya adalah, apakah para milenial merupakan pemimpin yang ideal bagi generasi mereka sendiri atau milenial masih membutuhkan pemimpin dengan jam terbang lebih tinggi dari mereka?
Ada yang bilang kepemimpinan bukan tentang banyaknya umur atau pengalaman, akan tetapi tentang kesiapan. Kesiapan inilah yang membedakan kualitas seorang pemimpin dan yang lainnya.
Karena kepemimpinan merupakan proses memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Baik itu tujuan kelompok, organisasi, perusahaan, atau bahkan tujuan pribadi. Karena itu penting bagi kita untuk memahami betul tujuan kita dalam memimpin dan mengomunikasikan tujuan tersebut dengan jelas kepada tim, seperti kutipan John Maxwell berikut “A leader is a one who knows the way, goes to the way, and shows the way”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.