7 Manfaat Bunga Telang, Turunkan Berat Badan hingga Kontrol Gula Darah

KOMPAS.com - Bunga telang atau Clitoria ternatea merupakan tanaman dengan segudang manfaat yang banyak ditemukan di Asia, termasuk Indonesia.

Bunga ini berwarna biru keunguan dengan bentuk menyerupai kupu-kupu. Inilah mengapa dalam bahasa Inggris disebut sebagai butterfly pea.

Menurut laman Healthline, warna biru bunga telang berasal dari antosianin, senyawa antioksidan yang secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan.

Bunga telang dapat dikonsumsi dan bahkan membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Umumnya, konsumsi bunga ini dengan menyeduhnya menjadi teh herbal, bersama bahan lain seperti madu dan lemon.

Baca juga: Mengenal Bunga Telang, dari Cara Menanam hingga Manfaat bagi Kesehatan

Lantas, apa saja manfaat bunga telang?

Manfaat bunga telang

Berikut beberapa manfaat bunga telang bagi kesehatan:

1. Menyehatkan kulit dan rambut

Produsen kosmetika tak jarang membanggakan efektivitas bunga telang pada produknya, mulai dari sampo hingga serum perawatan kulit.

Manfaat tersebut dibuktikan dengan sebuah studi pada 2021, yang menunjukkan bahwa bunga telang meningkatkan hidrasi kulit sampai 70 persen.

Penelitian pada hewan di 2012 juga menemukan, bunga telang lebih efektif dalam meningkatkan pertumbuhan rambut daripada minoxidil, obat perangsang pertumbuhan rambut.

Baca juga: Jadi Obat Tradisional, Ini Khasiat Bunga Telang untuk Kesehatan

2. Menurunkan berat badan

SHUTTERSTOCK/CINDRA_KRISNA Ilustrasi bunga telang.

Beberapa penelitian menemukan, bunga telang dapat membantu menurunkan berat badan.

Seperti penelitian pada 2019 misalnya, menyebut ekstrak bunga ini dapat memperlambat pembentukan sel lemak dengan mengatur jalur tertentu yang terlibat dalam perkembangan sel.

Bukan hanya itu, kandungan ternatin atau jenis antosianin dalam bunga telang juga dapat memblokir sintesis sel-sel lemak dalam tubuh.

3. Mengontrol kadar gula darah

Manfaat bunga telang selanjutnya, yakni mengurangi risiko diabetes dan gejalanya. Manfaat ini terbukti melalui penelitian pada 15 pria yang terbit di 2018.