Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengatasi Kaki Kram Saat Tidur

Kompas.com - 26/10/2022, 20:55 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami kaki kram saat sedang tertidur pulas di malam hari? Tentu hal itu membuat tidur Anda terganggu.

Kram kaki paling sering memengaruhi otot gastrocnemius (otot betis) yang membentang di belakang dari pergelangan kaki hingga lutut.

Anda bisa terjaga atau tidur saat kaki kram menyerang. Kram saat tidur juga lebih sering terjadi pada wanita dan orang dewasa yang lebih tua.

Meskipun kram kaki di malam hari bisa sangat menyakitkan, biasanya kondisi tersebut tidak serius.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kram kaki di malam hari, dikutip dari Healthline, yaitu:

Baca juga: Cara Mengatasi Cantengan agar Infeksi Tak Makin Parah

1. Pijat kaki

Menggosok otot yang kram dapat membantunya rileks. Untuk itu, gunakan satu atau kedua tangan untuk mengendurkan otot dengan lembut.

2. Menggeliat

Jika kram terjadi di betis, maka luruskan kaki. Selanjutnya, lenturkan kaki sehingga terangkat  menghadap Anda.

3. Berjalan di atas tumit

Langkah ini akan mengaktifkan otot-otot di sekitar betis dan memungkinkannya untuk rileks.

Baca juga: Lidah Juga Bisa Bertambah Gendut, Berbahayakah?

4. Kompres panas

Panas dapat menenangkan otot yang tegang dan meredakan rasa nyeri yang ada. Jadi jika kaki tiba-tiba kram di malam hari, kompreslah dengan handuk panas, botol air panas, atau bantal pemanas.

Mandi air hangat juga dapat membantu meredakan kram.

5. Minum jus acar

Beberapa bukti penelitian menunjukkan bahwa minum sedikit jus acar dapat meredakan kram otot.

Anda bisa rutin mengonsumsi jus acar jika Anda sering mengalami kram kaki.

6. Minum paintkiller

Obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu meredakan nyeri setelah kram.

Baca juga: Cara Mengatasi Mata Panda

Berbagai penyebab kram kaki di malam hari

Para ahli belum mengetahui secara persis apa yang menyebabkan kram kaki di malam hari, terutama ketika kita tengah tertidur.

Akan tetapi, ada faktor-faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko kram.

Dalam banyak kasus, kram kaki nokturnal bersifat idiopatik atau tidak diketahui penyebab pastinya.

Kram kaki di malam hari mungkin terkait dengan posisi kaki. Sebab, kita sering tidur dengan kaki dan jari kaki memanjang dari bagian tubuh lainnya.

Posisi ini memperpendek otot betis dan membuatnya lebih rentan terkena kram.

Faktor lain yang dapat menyebabkan kram kaki di malam hari adalah kelelahan otot, berdiri telalu lama, posisi duduk tidak tepat, dan aktivitas saraf yang tidak normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com