Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Motif Kasus Penusukan Anak 12 Tahun di Cimahi

Kompas.com - 24/10/2022, 19:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang anak berinisial PS (12) tewas setelah ditusuk pria tak dikenal pada Rabu (20/10/2022) malam.

PS ditusuk di lokasi yang tak jauh dari rumahnya di Jalan Mukodar, RT 04/07, Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Pelaku penusukan sempat terekam dalam kamera CCTV yang terpasang di salah satu rumah warga. Dari rekaman tersebut, polisi langsung mencari pelaku hingga motif dari aksi penusukan.

Berikut fakta soal kasus penusukan terhadap bocah 12 tahun di Cimahi.

Baca juga: Kronologi Penangkapan dan Motif Pelaku Pembunuhan Bocah SD di Cimahi

1. Kronologi penusukan bocah di Cimahi

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/10/2022), paman korban, Galih Pratama (30) menjelaskan, aksi penusukan itu bermula saat PS bersama teman-temannya pulang mengaji sekitar pukul 18.30 WIB Rabu malam.

PS bersama teman-temannya pulang melalui jalur sedikit memutar agar bisa berjalan bersama.

"Sesampainya di persimpangan menuju rumahnya, PS berpisah dengan temannya. Tanpa sadar ada seorang pria yang menikam menggunakan senjata tajam dari arah belakang," ungkap Galih saat ditemui di rumah duka.

Korban yang ketakutan, berlari menuju arah rumahnya. Ia mampu berlari sekitar 150 meter dari lokasi penusukan, hingga akhirnya tumbang dan kehabisan darah.

"Korban tergeletak tak jauh dari rumahnya. Ia ditemukan oleh tetangga kemudian tetangga langsung melapor ke keluarga," ujar Galih.

Suasana lokasi penusukan bocah SD di Cimahi oleh pria tak dikenal, Kamis (20/10/2022).Kontributor Bandung Barat dan Cimahi, Bagus Puji Panuntun Suasana lokasi penusukan bocah SD di Cimahi oleh pria tak dikenal, Kamis (20/10/2022).

2. Ditusuk di punggung menembus jantung

Ketua RT 04 Kelurahan Cibeureum, Asep Dian menyebutkan, warga yang melihat korban langsung menolongnya.

Dari pertolongan pertama itu ditemukan ada luka tusuk di bagian punggung yang menembus ke bagian jantung.

"Saat itu, ada dari pesantren yang membantu dibawa ke klinik, tapi karena enggak sanggup, di bawa ke Rumah Sakit Rajawali. Kalau saya lihat ada luka tusukan bagian belakang, lalu meninggalnya di rumah sakit," papar Asep.

Korban saat itu juga langsung dibawa ke Rumah Sakit Rajawali dan dirujuk ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk dilakukan visum.

Baca juga: Ayah Pembunuh Anak di Cimahi Diduga Berperan Sembunyikan Pelaku

3. Pelaku ditangkap

Pelaku diidentifikasi bernama Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical (22 tahun), warga Gang Saluyu VI, RT 04 RW 04, Kelurahan Maleber, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat.

Hasil penyelidikan sementara oleh tim gabungan Satreskrim Polres Cimahi dengan Polda Jabar, aksi penusukan yang dilakukan oleh Rizaldi ini telah direncanakan.

"Tersangka diduga melakukan pembunuhan berencana atau pembunuhan disertai dengan delik pencurian dan kekerasan," sebut Ibrahim.

Berbekal rekaman CCTV, polisi mengetahui bahwa Ical menggunakan sepeda motor matik merah hitam bernomor polisi D 5858 UAE.

Polisi akhirnya menangkap Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical pada Minggu, 23 Oktober 2022.

Saat itu, Ical tengah bersembunyi dalam sebuah kamar kos di Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Penangkapan ini hanya berselang beberapa jam setelah identitasnya disebar polisi.

Baca juga: Pembunuh Anak di Cimahi Ditembak Polisi, Hendak Kabur ke Kalimantan

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com