“Jadi tetap harus mempertimbangkan risiko dan manfaat,” terangnya.
Adapun untuk obat seperti parasetamol yang sifatnya mengurangi gejala, di mana jika penggunaan sirup dianggap lebih berisiko ketimbang manfaatnya untuk saat ini dan memang sedang diteliti kemungkinan adanya cemaran yang bisa membahayakan, menurutnya, yang demikian bisa dicoba dalam bentuk puyer atau supositoria yang masih bisa diberikan.
Baca juga: BPOM Tarik 46 Kosmetik Berbahaya Hasil Laporan Negara Lain, Ini Daftarnya
Lebih lanjut dirinya menilai, selain terhadap kandungan obat, juga perlu adanya penelitian mengenai kemungkinan lain yang menjadi penyebab adanya kasus gagal ginjal akut misterius tersebut.
Hal ini menurutnya, karena ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan adanya kasus gagal ginjal akut misterius.
“Bisa saja faktor infeksi, makanan-minuman, atau yang lain. Memang ini masih misterius karena kejadiannya cukup cepat sampai menimbulkan kematian,” kata dia.
Jika penyebabnya adalah karena ‘cemaran’ saja, biasanya kadar kontaminasi tidak besar. Selain itu, biasanya cemaran tersebut tidak sampai mematikan.
“Itu yang masih menjadi pertanyaan saya ketika disebutkan bahwa ada beberapa produk yang terdeteksi mengandung etilen glikol atau dietilen glikol, berapa kadar mereka dan apakah sampai mencapai dosis toksiknya?” pungkasnya.
Baca juga: Bolehkah Memberi Obat Sirup Parasetamol pada Anak? Ini Kata Dokter dan IDAI