Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sebagian Sunscreen Justru Bikin Kulit Kusam? Ini Alasannya

Kompas.com - 18/10/2022, 12:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi informasi mengenai adanya warganet yang mengeluhkan wajahnya mengalami kekusaman setelah menggunakan sunscreen beredar di media sosial pada Selasa (11/10/2022).

"Ada gk yg kalau pakai sunscreen n setelah beberapa jam, mukanya jadi kusam/item gitu [bb] itu kenapa ya?" tulis pengunggah dalam akun Twitter @ohmybeautybank.

Sejumlah warganet lain pun menanggapi bahwa kemungkinan pengunggah itu tidak cocok dengan sunscreen yang dipakainya.

"Gak cocok," tulis akun Twitter ini.

"Gacocok berartiii," tulis akun lainnya.

Baca juga: Viral, Takaran Pakai Sunscreen 2 Jari atau 2 Ruas Jari, Ini Kata Dokter

Lalu, benarkah sunscreen justru bisa bikin wajah seseorang lebih kusam?

Penjelasan

Dikutip dari Clear Skin (2/7/2021), pada umumnya, orang-orang mengoleskan tabir surya untuk menghindari hyper pigmentasi kulit akibat sinar matahari.

Namun, penggunaan tabir surya itu sendiri dapat membuat kulit menjadi gelap pada beberapa kasus.

Penggelapan kulit setelah mengoleskan tabir surya seringkali tergantung pada tabir surya itu sendiri.

Bahan-bahan dalam tabir surya yang dipakai mungkin tidak sesuai dengan jenis kulit, yang kemungkinan akan menggelapkan kulit Anda.

Kuncinya adalah berkonsultasi dengan dokter kulit dan mendapatkan tabir surya yang tepat untuk jenis kulit yang ditentukan.

Tindakan ini dapat membantu menyelesaikan masalah Anda.

Baca juga: 6 Mitos Menyesatkan dalam Penggunaan Tabir Surya


Bagaimana memilih sunscreen yang tepat untuk kulit?

Agar manfaat sunscreen bisa efektif pada kulit Anda, simak tips tentang cara memilih tabir surya yang tepat untuk kulit.

Berikut rinciannya:

1. Gunakan tabir surya spektrum luas yang tepat untuk wajah, lotion tabir surya fisik dengan perlindungan SPF dan UV.

2. Lebih banyak produksi melanin dalam tubuh menghasilkan kulit yang lebih gelap, jadi gunakan lotion tabir surya yang tepat.

3. Dalam keseharian, Anda bisa menggunakan SPF 30 hingga 50.

4. Menggunakan tabir surya seng oksida atau titanium dioksida dapat membuat kulit Anda terlihat lebih gelap oleh karena itu sebelum membeli tabir surya hindari tabir surya yang mengandung bahan-bahan tersebut.

5. Jangan langsung mengoleskan pelembab setelah mengoleskan lotion tabir surya, tunggu selama 15 hingga 20 menit.

6. Jika keluar selama 1 hingga 2 jam di tempat terbuka, maka aplikasikan SPF 30.

7. Tabir surya melindungi kulit Anda dari sengatan matahari, bintik-bintik penuaan, dan kerutan.

8. Tabir surya tersedia dalam pilihan berbasis semprot, lotion, dan krim sesuai dengan kulit Anda.

9. Anda dapat menggunakan tabir surya tahan air agar tidak terlihat lebih gelap.

10. Harap diingat tabir surya tahan air tidak berarti lotion tabir surya Anda tahan air.

Baca juga: Ramai soal Sunscreen Mengandung Bahan Pemicu Kanker, Ini Kata Dokter Spesialis Kulit

Tetap pakai sunscreen meski mendung

Ilustrasi penggunaan sunscreen.Shutterstock Ilustrasi penggunaan sunscreen.

Dikutip dari Everyday Health (8/7/2021), saat matahari tidak terlihat atau mendung, sebanyak 80 persen sinar UV masih mengenai kulit kita.

Jendela biasanya hanya mampu memblokir UVB saja, namun sebagian besar UVA masih tetap masuk, dan bisa mengenai kulit.

Oleh karena itu, penting untuk tetap memakai sunscreen kapan pun Anda pergi ke luar rumah, termasuk jika cuaca sedang mendung.

“Orang-orang memiliki kesalahpahaman tentang berapa banyak sinar matahari yang mereka dapatkan. Mereka tidak menyadari bahwa Anda tidak harus berbaring di pantai untuk menyerap sinar matahari,” ujar profesor kedokteran klinis di UCLA School of Medicine di Los Angeles, Andrew Kaufman.

Ia menyarankan kepada masyarakat untuk menempatkan sunscreen tepat di sebelah perkakas sikat gigi sebagai pengingat untuk memakainya setiap hari.

Baca juga: 6 Mitos Menyesatkan dalam Penggunaan Tabir Surya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Waktu yang Tepat untuk Berjemur Di Bawah Sinar Matahari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com