Namun pada 1990, Pengadilan Administratif Federal di Berlin memutuskan bahwa bank ini legal untuk beroperasi tanpa dua karyawan atau lebih.
Baca juga: Kisah Harriet, Kucing Hilang yang Ditemukan 9 Tahun Kemudian 1.000 Mil Jauhnya dari Rumah
Saat ini, Raiffeisenbank Gammesfeld dikelola oleh Peter Breiter. Pria ini senantiasa melayani nasabah termasuk menulis slip-slip transaksi secara manual dengan tulisan tangan.
Sehari-hari, pekerjaan Breiter melibatkan penyediaan uang tunai bagi penduduk desa untuk kebutuhan mereka.
Selain itu, ia juga mengatur pinjaman kecil untuk berbagai bisnis lokal di sekitar kawasan.
Sebagai satu-satunya pekerja, Breiter turut membersihkan gedung berlantai satu tempat bank beroperasi.
Menurut Breiter, dirinya mengelola Raiffeisenbank Gammesfeld pada 2008. Sebelumnya, ia bekerja sebagai bankir di bank yang lebih besar.
Namun demikian, ia mengaku tak menyesal dan justru menganggap bahwa keputusan mengelola bank terkecil di dunia ini sebagai keputusan terbaik yang pernah dibuat.
Baca juga: Adakah Obat Kimia yang Bisa Menyembuhkan Patah Hati? Ini Penelitian yang Sudah Dilakukan
Diberitakan Handelsblatt (26/1/2009), bank terkecil ini nyaris menjadi korban perampokan pada Januari 2009.
Sekitar pukul 23.30, Breiter tengah mengambil dokumen dari bank sebelum dua pria menyergap di pintu belakang.
Kedua perampok berusaha mendorong Breiter untuk kembali masuk ke bank, tempat brankas uang tunai berada.
Namun, Breiter lebih sigap mendorong salah satu perampok dan memukulnya di bagian kepala. Mereka yang terkejut pun langsung melarikan diri.
Peristiwa serupa pernah terjadi pada Mei 2006, saat bank dikelola oleh Fritz Vogt.
Saat itu, perampok membuat istrinya pingsan dan menodongkan pistol ke arah lehernya.
Kendati demikian, Fritz Vogt berusaha bernegosiasi selama satu setengah jam dengan kata-kata lembut tanpa membuka brankas.
Ajaibnya, perampok yang kelelahan kabur menuju ladang dengan membawa 600 euro dari kotak kas kecil.
Baca juga: Bank Indonesia Rencana Terbitkan Rupiah Digital, Bagaimana Prospeknya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.