Penelitian menunjukkan diet yang sarat dengan makanan nabati ini dapat membantu orang hidup lebih lama.
Selain itu, pola makan vegan cenderung mengonsumsi lebih banyak serat, protein nabati, dan antioksidan.
Diet kaya nutrisi ini diyakini melindungi terhadap obesitas, diabetes tipe 2, kanker, hingga penyakit jantung.
Kelompok dengan pola makan vegan cenderung menerapkan gaya hidup sehat.
Misalnya, tidak merokok atau minum alkohol, menjaga berat badan, berolahraga secara teratur, dan menghindari makanan cepat saji yang diproses secara berlebihan.
Para ahli percaya, peningkatan kesadaran kesehatan ini menjelaskan mengapa beberapa vegan hidup lebih lama daripada pemakan daging.
Baca juga: Hari Vegan Sedunia, Ini Mitos dan Fakta tentang Vegan
Namun di sisi lain, tidak semua vegan berumur panjang. Sebab, tidak tidak semua pola makan vegan kaya akan nutrisi.
Faktanya, beberapa vegan mungkin sangat bergantung pada makanan olahan yang cenderung manis.
Sebuah penelitian mengklaim bahwa pola vegan secara keseluruhan dapat menurunkan risiko kematian. Namun, pola makan vegan yang tidak sehat justru dapat meningkatkan risiko kematian hingga 32 persen.
Menurut Reuters, penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa pola makan vegan yang mampu mengurangi risiko penyakit jantung justru meningkatkan risiko penyakit stroke.
Dalam penelitian itu, ahli epidemiologi nutrisi di University of Oxford di Inggris Tammy Tong menuturkan bahwa risiko itu berkaitan dengan nutrisi yang diperoleh.
Baca juga: Layani Pasar Vegetarian, Toko Daging Vegan Kini Hadir di Inggris
Vegan akan menghindari telur dan susu yang mampu menurunkan kemungkinan penyakit arteri koroner daripada pemakan daging.
Namun, vegan 20 persen lebih mungkin terkena stroke daripada yang lain, terutama stroke hemoragik.
Peneliti kesehatan dan nutrisi masyarakat di Deakin University di Melbourne, Australia, Mark Lawrence merekomendasikan pola makan yang tepat untuk mengurangi risiko penyakit tersebut.
"Pedoman diet merekomendasikan untuk meningkatkan asupan makanan bergizi lengkap, seperti buah-buahan dan sayuran dan mengurangi asupan makanan dan minuman yang terlalu banyak diolah," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.