Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana yang Lebih Berumur Panjang? Si Pemakan Daging atau Si Vegetarian?

Kompas.com - 08/10/2022, 16:05 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan, pola makan vegetarian semakin populer lantaran digadang-gadang bisa mencegah dan meminimalisir berbagai penyakit.

Bahkan, pola makan vegan yang jauh lebih esktrem dibandingkan vegetarian juga semakin digemari oleh berbagai kalangan.

Dilansir dari Live Science, pola makan vegan adalah pola makan di mana Anda sama sekali tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang berasal dari hewan, termasuk daging, susu, dan telur.

Gaya hidup vegan hampir mirip dengan vegetarian. Bedanya gaya hidup vegetarian masih mengonsumsi susu dan telur. Sedangkan vegan tidak.

Perlahan, pola makan vegan mulai mendominasi dan menggeser pemakan daging karena dipercaya mampu menurunkan risiko penyakit.

Namun, apakah pola makan vegan mampu membuat seseorang berumur panjang?

Baca juga: Kenali Bahaya Diet Vegan untuk Anak


Risiko kematian vegan lebih rendah

Penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine Journal menunjukkan, pola makan vegan memiliki risiko kematian lebih rendah jika dibandingkan pola makan si pemakan daging.

Dalam penelitian itu, vegan memiliki risiko kematian 9 persen lebih rendah dari pemakan daging.

Dilansir dari Healthline, studi lainnya menunjukkan bahwa vegan mempunyai risiko kematian 12 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang gemar memakan daging.

Penelitian dari The American Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa pola makan vegan memang dapat menurunkan tingkat penyakit kronis tertentu. Namun, tidak dapat disimpulkan apakah hal ini berdampak pada kematian atau tidak.

Artinya, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa pola makan vegan mampu membuat seseorang berumur lebih panjang.

Baca juga: Diet Vegan Disebut Bikin Badan Jadi Lemas, Benarkah? Ini Kata Ahli Gizi

Alasan mengapa vegan bisa berumur lebih panjang

Para peneliti berteori bahwa beberapa vegan mampu hidup lebih lama dari rata-rata karena dua alasan, yakni pola makan dan gaya hidup.

Berikut penjelasannya:

1. Pola makan vegan

Masih dilansir dari laman yang sama, pola makan vegan menghindari konsumsi makanan hewani, seperti daging, susu, telur, dan produk turunannya.

Dengan begitu, pola makan vegan cenderung kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Penelitian menunjukkan diet yang sarat dengan makanan nabati ini dapat membantu orang hidup lebih lama.

Selain itu, pola makan vegan cenderung mengonsumsi lebih banyak serat, protein nabati, dan antioksidan.

Diet kaya nutrisi ini diyakini melindungi terhadap obesitas, diabetes tipe 2, kanker, hingga penyakit jantung.

ilustrasi bahan makanan ramah vegetarian. SHUTTERSTOCK/Kabachki.photo ilustrasi bahan makanan ramah vegetarian.

2. Vegan memiliki gaya hidup lebih sehat

Kelompok dengan pola makan vegan cenderung menerapkan gaya hidup sehat.

Misalnya, tidak merokok atau minum alkohol, menjaga berat badan, berolahraga secara teratur, dan menghindari makanan cepat saji yang diproses secara berlebihan.

Para ahli percaya, peningkatan kesadaran kesehatan ini menjelaskan mengapa beberapa vegan hidup lebih lama daripada pemakan daging.

Baca juga: Hari Vegan Sedunia, Ini Mitos dan Fakta tentang Vegan

Tidak semua vegan berumur panjang

Namun di sisi lain, tidak semua vegan berumur panjang. Sebab, tidak tidak semua pola makan vegan kaya akan nutrisi.

Faktanya, beberapa vegan mungkin sangat bergantung pada makanan olahan yang cenderung manis.

Sebuah penelitian mengklaim bahwa pola vegan secara keseluruhan dapat menurunkan risiko kematian. Namun, pola makan vegan yang tidak sehat justru dapat meningkatkan risiko kematian hingga 32 persen.

Menurut Reuters, penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa pola makan vegan yang mampu mengurangi risiko penyakit jantung justru meningkatkan risiko penyakit stroke.

Dalam penelitian itu, ahli epidemiologi nutrisi di University of Oxford di Inggris Tammy Tong menuturkan bahwa risiko itu berkaitan dengan nutrisi yang diperoleh.

Baca juga: Layani Pasar Vegetarian, Toko Daging Vegan Kini Hadir di Inggris

Vegan akan menghindari telur dan susu yang mampu menurunkan kemungkinan penyakit arteri koroner daripada pemakan daging.

Namun, vegan 20 persen lebih mungkin terkena stroke daripada yang lain, terutama stroke hemoragik.

Peneliti kesehatan dan nutrisi masyarakat di Deakin University di Melbourne, Australia, Mark Lawrence merekomendasikan pola makan yang tepat untuk mengurangi risiko penyakit tersebut.

"Pedoman diet merekomendasikan untuk meningkatkan asupan makanan bergizi lengkap, seperti buah-buahan dan sayuran dan mengurangi asupan makanan dan minuman yang terlalu banyak diolah," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com