KOMPAS.com - Tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW akan diperingati pada Sabtu, 8 Oktober 2022.
Berbagai tradisi dilaksanakan oleh masyarakat untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun lamanya.
Misalnya, dilansir dari NU online, masyarakat di Jawa kerap merayakannya dengan membaca Manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain.
Seusai membaca Manakib, mereka biasanya akan menyantap makanan bersama-sama yang disediakan secara gotong royong oleh warga.
Berikut 7 tradisi Maulid Nabi di Indonesia, dari Aceh hingga Gorontalo:
Baca juga: 30 Link Twibbon dan Ucapan Selamat Memperingati Maulid Nabi 2022
Dilansir dari Kompas.com (28/9/2022), tradisi Walima adalah tradisi perayaan Maulid Nabi yang dilaksanakan turun-temurun sejak kemunculan kerajaan-kerajaan Islam di Gorontalo.
Diperkirakan, tradisi ini sudah ada di Gorontalo sejak sekitar abad ke-17.
Tradisi Walima akan dimulai dengan lantunan Dikili atau tradisi lisan dzikir masyarakat Gorontalo yang dilakukan di masjid-masjid. Kemudian, tiap rumah akan membuat kudapan khas tradisional, seperti kolombengi, curuti, buludeli, wapili, dan pisangi.
Nantinya, kudapan ini akan disusun di sebuah Tolangga atau usungan kayu yang menyerupai perahu atau menara.
Prosesi membawa Tolangga dari rumah ke masjid menjadi atraksi yang ditunggu masyarakat.
Baca juga: Jadwal Libur Maulid Nabi Muhammad SAW 2022 dan Sejarahnya
Tradisi weh-wehan adalah saling menukar makanan antartetangga. Tradisi ini diyakini sudah dijalankan selama ratusan tahun.
Baca juga: Libur Maulid Nabi 2022 Tanggal Berapa? Ini Kata Kemenag dan BRIN
Tradisi ini akan melibatkan kerumunan masyarakat yang berebut mengambil gunungan yang telah disediakan. Ada dua pasang gunungan jaler (laki-laki) dan estri (perempuan) yang akan diperebutkan warga.
Gunungan jaler berisi hasil bumi, seperti kacang panjang, wortel, terong, cabai, telur asin dan klenyem (makan terbuat dari singkong). Sementara gunungan estri berisi intip (makanan yang terbuat dari nasi).
Gunungan akan diarak oleh para abdi dalem, sentana dalem Keraton Surakarta dari Kori Kamandungan menuju halaman Masjid Agung Surakarta.
Keluarnya gunungan ini menandai puncak tradisi Sekaten yang diselenggarakan Keraton Kasunanan Surakarta untuk memperingati Maulid Nabi.
Baca juga: Kapan Maulid Nabi 2022? Ini Penjelasan Kemenag dan BRIN
Tradisi Nyiram Gong kembali dilaksanakan oleh Keraton Kanoman di Kota Cirebon, Jawa Barat dalam rangka memperingati Maulid Nabi.
Dilansir dari Harian Kompas, Selasa (4/10/2022), ritual pembersihan gamelan sekaten itu berlangsung di kompleks Keraton Kanoman, Selasa (4/10/2022) pagi.
Juru Bicara Kesultanan Kanoman Ratu Raja Arimbi mengatakan, ritual mencuci gamelan sekaten bermakna membersihkan diri menyambut Maulid Nabi.
Selanjutnya, lebih dari 100 warga berebut air bekas cucian itu. Warga akan membasuh wajah dan tubuhnya dengan air itu atau mengambil sisa bata merah dan tepes di lantai.
Rangkaian tradisi Maulid Nabi akan dilanjutkan dengan ritual lainnya, yakni memayu Keraton Kanoman, tawurji, hingga puncaknya adalah panjang jimat pada Sabtu (8/10/2022) malam.
Telur menjadi simbol kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini diyakini sudah ada sejak akhir abad ke-18.
Uniknya, tradisi ini tidak hanya dilaksanakan sekali saja pada tanggal 12 Rabiul Awal. Namun dilaksanakan satu bulan penuh secara bertahap.
Ampyang Maulid adalah tradisi perayaan Maulid Nabi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Loram Kulon dan Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Dalam tradisi ini, masyarakat akan mengarak tandu berisikan nasi kepel yang dibungkus daun jati dan buah-buahan dan hasil sayuran lainnya.
Gunungan kemudian diarak dalam tradisi kirab dan didoakan oleh tokoh pemuka dan sesepuh agama Islam di Loram Kulon. Setelahnya, isi gunungan itu akan dibagikan pada warga.
Masyarakat Aceh memiliki cara unik untuk merayakan Maulid Nabi. Mereka akan merayakannya dengan memasak kuah beulangong.
Kuah beulangong adalah makanan khas Aceh berupa kuah merah seperti gulai yang menggunakan daging sapi atau kambing dan nangka muda.
Makanan ini tak hanya dimasak saat Maulid Nabi aja, namun sajian ini juga muncul ketika para petani mengadakan kenduri saat panen.
Itulah beberapa jenis tradisi Maulid Nabi di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.