KOMPAS.com - Ratusan suporter klub sepak bola Arema FC terkena tembakan gas air mata setelah berakhirnya laga antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Gas air mata menyasar salah satu tribun dan mengakibatkan massa kalang kabut.
Akibatnya, sebanyak 125 orang tewas akibat terkena efek gas air mata dan terpojok dalam ribuan suporter lain yang berupaya untuk keluar stadion.
Dari insiden tersebut, sejumlah warganet pun menyebutkan bahwa pasta gigi atau odol disinyalir bisa digunakan sebagai penangkal efek perih dari gas air mata.
"Suatu saat kalo mau nonton bola jangan lupa bawa odol, kacamata, masker dobel, air 1 L, biar kalo dilempar gas air mata bisa diminimalisir. Udah macem kaya orang demo aja ya.." tulis akun Twitter ini.
"Pernah merasakan gas air mata ketika demo, gilak di mata sakit, obatnya pake odol, buat nafas pun susah, kalo ini udah hilang pengelihatan dan susah bernafas di tengah ribuan orang yang berebutan keluar (tidak bisa membayangkan)," tulis warganet lainnya.
Lalu, benarkah pasta gigi bisa digunakan untuk menangkal efek gas air mata?
Baca juga: Apakah Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian? Ini Kata Dokter
Peneliti Pusat Penelitian Kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agus Haryono mengatakan, mengoleskan pasta gigi atau odol di sekitar mata tidak membuat efek gas air mata menjadi lebih ringan.
Artinya, odol tidak berpengaruh untuk mengatasi efek gas air mata.
"Biasanya ada yang mengolesi wajah dengan odol untuk mencegah nyeri gas air mata. Tapi, sebenarnya tidak ngefek apa-apa," ujar Agus dikutip dari Kompas.com (8/10/2020).
Agus mengatakan, untuk mengurangi rasa pedih akibat terkena gas air mata, masyarakat bisa menggunakan air bersih.
Menurut dia, air bersih bisa menurunkan konsentrasi gas air mata dengan jenis Chlorobenzalmalonitrile atau CS yang terkena mata seseorang.
"Secara teori, jika kita terkena senyawa CS memang disarankan untuk menyiram air bersih yang mengalir dalam beberapa waktu, untuk menurunkan konsentrasi CS pada kulit," ujar Agus.
"Jadi, ketika disiram dengan air, bukan seketika gas air mata tidak berfungsi, melainkan air ini bisa membantu menurunkan rasa nyeri," lanjut dia.
Baca juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Kapolri Copot Kapolres Malang
Dilansir dari CDC (4/4/2018), menghirup gas air mata bisa menimbulkan rasa pedih di mata, tarikan napas menjadi sakit dan tidak nyaman, hingga timbul sensasi terbakar pada kulit.