Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sebut Kasus Cacar Monyet di Indonesia Melandai

Kompas.com - 02/10/2022, 16:30 WIB
Rendika Ferri Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah menyebut kasus cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia terpantau melandai.

Berdasarkan data per 28 September 2022, jumlah total dugaan kasus Monkeypox tercatat sekitar 75 kasus, terdiri dari 1 kasus konfirmasi, 1 kasus suspek, dan 73 kasus discarded.

Jumlah kasus suspek berkurang 1 orang jika dibandingkan data per Minggu lalu. Sementara kasus discarded bertambah 8 pasien. Semuanya dari DKI Jakarta.

Juru Bicara Covid-19 dr. Mohammad Syahril, Sp.P., MPH., mengatakan, dari 75 dugaan kasus tersebut, sekitar 73 kasus atau 97,3 persen hasilnya negatif Monkeypox

“Sementara sisanya, yakni 1 pasien terkonfirmasi positif dan telah dinyatakan sembuh per 4 September, dan 1 lagi masih proses pemeriksaan,” katanya, dalam konferensi pers via YouTube Kemenkes RI, dikutip dari laman Kemenkes, (30/9/2022).

Baca juga: Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari yang Perlu Diwaspadai

Syahril menyebut, secara keseluruhan tren kasus Monkeypox di Indonesia masih tetap terkendali.

Perkembangan kasus dan suspek dalam satu bulan terakhir cenderung melandai, bahkan menurun.

“Secara keseluruhan memang terjadi sedikit peningkatan, namun jumlahnya tidak signifikan. Intinya penyakit Monkeypox ini masih tetap terkendali hingga saat ini,” ujarnya.

Baca juga: Gejala Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet Menurut WHO

Kasus Monkeypox di dunia juga melandai

Cacar monyet menjadi momok yang membuat banyak orang khawatir. Untuk mencegah penyebaran monkeypox, saat ini, FDA telah menyetujui dua jenis vaksin cacar monyet. Cacar monyet menjadi momok yang membuat banyak orang khawatir. Untuk mencegah penyebaran monkeypox, saat ini, FDA telah menyetujui dua jenis vaksin cacar monyet.
Tak hanya di Indonesia, kasus Monkeypox di seluruh dunia terpantau cenderung melandai.

Berdasarkan data per 28 September 2022, estimasi kasus konfirmasi Monkeypox mencapai 67.539 kasus dengan total kematian 27 orang tersebar di 105 negara.

WHO mencatat di Amerika dan Eropa terlihat sudah melandai, meski di Amerika jumlah kasusnya masih sangat tinggi dengan 25.169 kasus.

Kendati terjadi penurunan di beberapa negara, sejumlah negara di Amerika Selatan justru menunjukkan tren kenaikan kasus di Brazil (7.534), Kolombia (2.042) dan Peru (1.627).

“Kalau dibandingkan dengan data minggu lalu, ada sedikit peningkatan. Namun secara keseluruhan terjadi tren pelandaian kasus,” ungkap Syahril.

Syahril mengimbau masyarakat waspada dan berpartisipasi mencegah penyebaran Monkeypox dengan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Mari kita tetap berkomitmen untuk menjaga jarak, menggunakan masker dan menjaga kebersihan diri dengan rutin mencuci tangan pakai sabun,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com