KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai makanan pedas termasuk sambal.
Jika rasa pedas tak bisa didapatkan dari lauk dan sayur mayur, maka kita akan mengolah sambal sebagai bumbu pendamping.
Pertanyaan yang sering muncul di benak orang yang tak tahan terhadap rasa pedas adalah, mengapa banyak orang tahan tersiksa rasa pedas? Dan apakah ada manfaatnya bagi kesehatan?
Seperti diketahui, terlalu banyak komposisi cabai justru bisa memicu gangguan pencernaan seperti diare hingga asam lambung.
Baca juga: Demi Cegah Inflasi Luhut Imbau Tanam Cabai Sendiri, Bagaimana Caranya?
Beberapa dari kita menyukai rasa atau sensasi pedas, namun beberapa lagi tak tahan terhadap pedas bahkan hanya dari bubuk merica atau lada sekali pun.
Dilansir dari Bigthink, banyak ilmuwan tertarik meneliti penyebab dari mengapa sebagian besar manusia menyukai citarasa pedas, rasa yang pada dasarnya menyakiti dan bisa mengiritasi indera pengecap.
Untuk mendapatkan sensasi pedas sendiri, manusia mengandalkan capsaicin, yaitu senyawa pada cabai yang bisa memicu rasa pedas dan panas.
Dr Paul Rozin, profesor dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, mengatakan bahwa manusia makan cabai karena ingin mendapatkan sensasi yang bisa memicu berbagai efek kejut dalam tubuh.
"Makan makanan pedas bisa memicu respons tubuh. Detak jantung meningkat, pernapasan meningkat, dan adrenalin keluar. Kita jadi merasa lebih hidup," ujarnya, dilansir dari sumber yang sama.
Sensasi ini, senada dengan sensasi ketika kita melakukan bungee jumping, naik wahana roller coasters, atau menonton film horor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.