Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

Lagu "Ojo Dibandingke" dan "Saweran Digital"

Kompas.com - 01/10/2022, 17:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pemilik akun dapat mengupload apapun. Hal terakhir inilah yang seringkali memunculkan persoalan etika, sosial, budaya bahkan hukum di kemudian hari.

Kekuatan lagu dan hak cipta

Salah satu jenis konten yang pada umumnya sarat kualitas adalah musik dan lagu. Kenapa demikian, karena untuk menghasilkan sebuah lagu, pencipta tidak cukup berbekal inpirasi dan ilham saja.

Penuangan lirik yang memiliki daya pikat, dekat dengan perasaan pendengar dan melodi yang harmoni adalah hal penting. Setelah itu tentu pemilihan vokalis yang tepat, aransemen musik yang andal dan mumpuni, kualitas studio rekaman, serta sentuhan instink seniman adalah faktor penting.

Sebagai contoh, lagu Ojo Dibandingke meskipun dinyanyikan Farel sebagai pendatang baru, tetapi langsung melesat terutama sejak tampil di Istana Presiden. Saat tulisan ini dibuat, Viewers Ojo Dibandingke dengan vokal Farel jumlahnya bervariasi di beberapa kanal Youtube.

Akun One Nada Record Official telah ditonton 44 juta viewers dengan 870 ribu subscriber. Sementara di akun Youtube lainnya ada yang sudah ditonton 38 juta dan 11 juta viewers.

Baca juga: Pesan Penting Ojo Dibandingke

Lagu yang sama, versi vokalis Denny Caknan dan Abah Lala sendiri tidak kurang peminat dan sudah ditonton 41 juta viewers di kanal DC Production dengan 2 juta subscribers. Belum lagi tayangan lagu itu diberbagai kanal lain, misalnya kanal YouTube dari stasiun TV, yang juga banyak ditonton.

Jadi, jika dilihat dari sisi obyek lagu dan dikumulatifkan, bisa melebihi seratus juta viewers. Kondisi ini akan paralel dengan jumlah “penyawer” dan ujungnya nilai penghasilan yang diterima pemilik kanal.

Komposer atau penulis lagu adalah kreator konten atau dalam istilah UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta disebut sebagai pencipta lagu. Di samping itu ada peran penyanyi, musisi, dan produser yang digolongkan sebagai pelaku hak terkait dalam hak cipta.

Farel Prayoga dan lagu Ojo Dibandingke sendiri ibarat sebuah magnet. Sebagaimana dilansir Kompas.com, 26 Agustus 2022, perjalanan hidup Farel Prayoga memang berliku, dari ngamen hingga diundang ke Istana.

Farel Prayoga dulunya adalah pengamen cilik. Farel berlatih vokal di sebuah sekolah musik sejak tahun 2018 hingga 2019. Tahun 2021 Farel terpublikasi secara digital di YouTube.

Lagu Ojo Dibandingke ditulis komposer Abah Lala. Lagu itu pertama kali ditayangkan di akun YouTube Abah Lala Official pada 26 April 2022. Pada Juni 2022 Abah Lala berkolaborasi dengan Denny Caknan.

Vokal bagus Denny Caknan waktu itu juga membuat lagu tersebut viral. Viralnya lagu itu menarik minat penyanyi lain untuk menyanyikannya.

Lagu Ojo Dibandingke melesat antara lain juga karena kekuatan liriknya. Lirik yang menceritakan tentang seseorang yang merasa selalu dibandingkan dengan kesuksesan, dan kesempurnaan orang lain.

Penulis lagu sukses menangkap perasaan banyak orang. Kekuatan sebuah lagu memang sangat ditentukan juga oleh keterlibatan rasa para pendengarnya.

Melodi dan irama lagu yang berakhir klimaks, dan mudah dinikmati, tutur lirik yang mudah dicerna, dan tentu saja, tema yang identik dengan kepasrahan, dan kejujuran, membuat lagu itu disukai.

Lirik lagu Ojo Dibandingke laksana mantra bagi pendengarnya. Tidak hanya menginspirasi, tetapi bisa juga mewakili perasaan pendengar yang memiliki kondisi serupa seperti yang dipikirkan penulis lagunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com