Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Polah Puan yang Tuai Kontroversi Warganet

Kompas.com - 30/09/2022, 19:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Belakangan, sosok Ketua Dewan Perwakilan Rakyar (DPR) RI Puan Maharani sering menarik perhatian publik.

Puan menjadi viral usai dirinya terlihat muncul di sebuah video membagikan kaus kepada masyarakat dengan wajah cemberut.

Selepas itu, Puan kembali jadi perbincangan warganet ketika ada video yang memperlihatkan ia tengah menanam pagi dengan cara berjalan maju.

Berikut ini beberapa video viral Puan Maharani yang memicu banyak kontroversi di tengah warganet:

1. Bagi-bagi kaus dengan cemberut

Sosok Puan muncul dalam video viral yang beredar di media sosial tengah membagi-bagikan kaus.

Dalam video tersebut Puan terlihat membagikan kaus dengan wajah cemberut. Dalam video itu, Puan juga terlihat melempar-lempar kaus ke arah belakang. Ia sesekali juga terlihat menunjuk-nunjuk kaus pada seseorang di sampingnya.

Video tersebut ramai dibagikan, salah satunya oleh akun berikut. Beragam komentar miring bermunculan akan aksi Puan membagikan kaus ini.

“latihan Lempar-lempar tanggung jawab,” tulis salah satu akun.

“Lempar balik padahal, kebutuhan kita bukan kaos pak/bu...tapi kebijakan yg mensejahterakan!” ujar akun yang lain.

Terkait dengan viralnya video Puan bagi-bagi kaus, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah memberikan keterangannya.

Ia menjelaskan Puan menunjukkan wajah cemberut lantaran walprinya tak menjalankan tugas dengan benar, karena sedianya seorang walpri tidak membagikan kaus karena hal itu tugas elite parpol.

Baca juga: Viral, Video Aksi Puan Tanam Padi Maju, Bagaimana Seharusnya?

"Mbak Puan kaget, 'Lho, kok kamu yang megang kaus?' Mbak Puan itu nanya, bukan marah. 'Kok kamu yang pegang kaus? Kan seharusnya bukan kamu. Kamu menjaga tugas'," ujar Said dikutip dari Kompas.com, 27 September 2022.

"Walpri kan enggak boleh bagi-bagi kaus. Ya dong. 'Kamu kenapa (megang kaus)?' Kaget Mbak Puan, gitu lho," sambungnya.

Ia menambahkan, sambutan masyarakat saat itu menurutnya di luar prediksi Puan dan tim.

"Mbak Puan itu sangat familiar, sangat humble kalau ketemu sama masyarakat. Kalau Mbak Puan itu tidak humble, seakan-akan mukanya Mbak Puan tidak merakyat, kemudian untuk apa kira-kira Mbak Puan turun ke bawah," jelasnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com