Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Taufan Teguh Akbari
Dosen

Pengamat dan praktisi kepemudaan, komunikasi, kepemimpinan & komunitas. Saat ini mengemban amanah sebagai Wakil Rektor 3 IKB LSPR, Head of LSPR Leadership Centre, Chairman Millennial Berdaya Nusantara Foundation (Rumah Millennials), Pengurus Pusat Indonesia Forum & Konsultan SSS Communications.

Belajar dari Kepemimpinan Gautam Adani, Orang Terkaya Nomor 2 di Dunia

Kompas.com - 30/09/2022, 09:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pertama , peka serta mengenali dengan baik potensi terbaik yang ada disekitar. Kedua adalah berani mengambil resiko dengan mengeksekusi ide menjadi tindakan nyata.

Seperti Indonesia saat ini, betapa banyak kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh anak mudanya, baik itu sebagai pengusaha, pendidik, birokrat dan berbagai macam profesi lain yang bisa memberdayakan potensi bangsa ini ke arah yang lebih baik.

Kombinasi antara kepiawaian eksekusi dan keinginan untuk berkontribusi kepada negara mengantarkannya ke posisinya saat ini. Majalah TIME memasukkan Gautam sebagai 100 orang paling berpengaruh di tahun 2022.

Pencapaian itu hanya bisa diraih berkat keuletan, komitmen, dan kerja kerasnya. Apakah posisinya akan tergeser lagi itu berbeda konteksnya. Namun, perjalanan hidupnya yang membuat kita bisa belajar banyak dari Gautam Adani.

Pelajaran kepemimpinan menarik lain dari sosok Gautam adalah ia berteman dengan siapa saja, ia memiliki banyak teman dari berbagai macam kalangan. Ia pernah berkata, ‘I don’t like politics. I am not aligned to any political party. I have friends in all political parties’.

Lingkaran pertemanan akan memengaruhi bagaimana kita berpikir, merasa, bertindak dan mengambil keputusan. Termasuk menjadi faktor penting yang dapat menjadikan kita seperti apa di masa depan.

Self leadership dan kepedulian

Gautam dari kecil sudah menunjukkan berbagai macam karakter kepemimpinan. Yang paling penting adalah bagaimana dia mampu memimpin sendiri: keluar dari pola pikir lama, berani mengambil risiko yang terukur, menunjukkan sikap semangat dan pantang menyerah.

Dari Gautam Adani, kita belajar bagaimana self-leadership diterapkan dalam menggapai apa yang diinginkan oleh banyak orang. Self-leadership adalah sebuah konsep tentang bagaimana kita memimpin diri sendiri dan melihat pada aspek sikap dan pola.

Menurut Stewart & Courtright (2011), self-leadership pada tingkat individu secara konsisten terkait dengan peningkatan baik dalam sikap kerja maupun kinerja.

Seseorang yang memiliki kemampuan self-leadership yang mumpuni mampu meregulasi emosi dan menunjukkan sikap yang dibutuhkan dalam koridor meraih sesuatu yang diinginkan.

Self-leadership merupakan komponen terpenting yang menentukan kesuksesan dalam diri kita. Pemimpin harus percaya terhadap kemampuan diri (self-efficacy).

Gautam muda memiliki komitmen yang sangat kuat terhadap dirinya dan dia memiliki keinginan yang kuat untuk menuntaskan janji kepada orang-orang yang ada disekitarnya.

Kita telah melihat sendiri latar belakang Gautam Adani. Dia adalah cerminan dari adagium “From zero to hero.” Salah satu pelajaran yang disampaikan Gautam, sebagai anak muda harus menghindari cara berpikir yang berlebihan atau overthinking atau over analysis of situation.

Hal itu yang membuat anak muda tidak bisa maju karena terjebak dalam imajinasi yang memenjarakan dirinya. Awalnya dia hanya berasal dari keluarga kecil yang miskin, lalu dengan ketekunan dan kerja keras, Gautam mampu meraih semuanya.

Kita semua punya visi dan impian yang ingin dicapai. Namun, dibutuhkan kemampuan untuk mengendalikan sikap dan pikiran kita agar fokus dan loyal terhadap tujuan. Gautam merepresentasikan bahwa visi itu penting, namun kita harus fleksibel terhadap cara yang ditempuh, selama itu masih sesuai dengan koridor yang kita tetapkan.

Generasi muda Indonesia bisa belajar banyak dari self-leadership Gautam Adani. Gautama Adani sangat memperhatikan dan memiliki kepedulian terhadap pengembangan talenta muda dari India. Ia percaya bahwa masa depan di tangan generasi mudanya, maju atau tidaknya bangsa tergantung bagaimana pengembangan generasi produktifnya diperhatikan dengan seksama.

Pemuda/i Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi pribadi yang hebat dan berdampak bagi masyarakat. Mereka hanya butuh sosok role model yang tepat, yang membuatnya terpacu untuk meraih banyak hal.

Jika berbicara Gen Z secara khusus, kurang lebih satu per lima penduduk Indonesia adalah Generasi Z. Bayangkan jika Generasi Z telah menemukan role model yang tepat dan mampu memimpin diri mereka sendiri.

Saya yakin Indonesia akan menjadi negara yang hebat! Belajar dari Gautam Adani, generasi muda harus lebih berani melangkah dan mengambil peran, serta mengeksekusi visi yang ada di pikiran.

Memiliki rasa rendah hati yang tinggi karena hidup adalah laboratorium belajar yang tidak lekang oleh waktu. Jangan takut untuk melakukan kesalahan karena mereka adalah guru yang dapat membimbing kita ke arah yang lebih baik.

Dalam salah satu pidatonya ia menyatakan bahwa India merupakan blessed country atau negeri yang diberkati. Hal ini serupa dengan Ibu Pertiwi. Selain dianggap sebagai surga dunia, Indonesia merupakan paru-paru semesta juga sangat terberkati dengan segala kelebihan yang dimiliki negeri ini.

Selain potensi kekayaaan alam, kesamaan antara India dan Indonesia bahwa keduanya merupakan negara yang diberkati dengan banyaknya sumber daya muda berbakat, cerdas dan penuh talenta. Oleh karenanya, generasi muda Tanah Air, jangan ragu untuk menunjukkan semangat menyala untuk berdaya, berkarya, dan bermakna!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com