Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Kritik Mulan Jameela Saat Rapat DPR soal Kompor Listrik, Apa yang Disampaikan?

Kompas.com - 24/09/2022, 11:27 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Netizen di media sosial tengah ramai membicarakan mengenai kritikan penyanyi Mulan Jameela yang saat ini menjadi anggota DPR RI.

Netizen merespons positif pendapat Mulan yang menyampaikan kritik terkait wacana kompor listrik yang akan diterapkan pemerintah.

“Gue kali ini bela Mulan Jameela, meski kaga suka dg si doi. Tp dia benar, tagihan listrik akan sgt membengkak jika pake. Ini org2 yg pengen kompor listrik, pake sndr aja. Kami kerja rakyat banyak ga butuh kompor listrik. Butuhnya gas murah bahan makanan murah,” ujar salah satu akun di media sosial Twitter.

Setuju bu mulan.. Dan lagi nih yah saya bingung dan kasian, begimana tuh tukan bakso sama tukang nasgor yg jualan keliling kalo pake kompor listrik? Bawa tiang listrik kemana mana?” ujar akun yang lain.

“Bokap gue udh lama punya kompor induksi. Itu kompor cuma bisa dipake sama panci besi dan pantat rata. Panci yg gak ketempelan magnet gak bakal bisa dipake di kompor ini. Well, Mulan said the right thing. Kompor listrik is useless.,” ujar akun yang lain.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Kompor Listrik?


Lantas, sebenarnya apa yang disampaikan Mulan Jameela dalam rapat tersebut?

Pernyataan Mulan Jameela soal kompor listrik

Pernyataan Mulan yang ramai dibicarakan netizen di media sosial ini muncul saat agenda rapat kerja Komisi VII dengan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin pada Rabu (21/9/2022).

Dalam rapat tersebut, Mulan menilai adanya program konversi kompor listrik adalah menyelesaikan masalah dengan masalah baru.

“Menurut saya program koversi kompor gas ke induksi, sepertinya betul kata Pak Bambang. Ini menyelesaikan masalah ke masalah baru,” ujarnya, dikutip dari Kompas.TV, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: Kompor Listrik Vs Kompor Induksi: Perbedaan dan Cara Kerjanya

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra R Wulansari alias Mulan Jameela di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2019).KOMPAS.com/HARYANTI PUSPA SARI Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra R Wulansari alias Mulan Jameela di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2019).

Ia mengatakan pembahasan peralihan kompor LPG ke listrik adalah bahasan yang bisa dipahami oleh ibu-ibu termasuk dirinya.

“Berhubung saya ibu-ibu yang ngurusin urusan kompor di dapur, mengerti betul sebetulnya yang dibutuhkan kompor seperti apa,” ujarnya dalam rapat tersebut.

Mulan mengatakan, mengerti bahwa Kementerian Perindustrian hanya melaksanakan mandat, adapun kebijakan ada pada PLN dan Presiden.

Namun dirinya menilai program konversi kompor gas ke listrik adalah program yang terburu-buru.

Dirinya mengkritisi, harga kompor listrik Rp 1,5 juta, namun dengan harga demikian apakah hal tersebut sudah termasuk dengan wajan dan panci.

“Wajan, panci (untuk kompor listrik) mahal-mahal pak. Jujur porsinya saya di sini kapasitasnya sebagai anggota DPR RI sekaligus emak-emak,” katanya lagi.

Baca juga: Kompor Elpiji Vs Kompor Induksi, Hemat Mana?

Mulan menambahkan, dirinya saja di rumah yang sudah menggunakan kompor listrik tetap tak bisa lepas dari kompor gas.

“Kenapa (tak bisa lepas dari kompor gas)? Karena masakan Indonesia ya beda, bukan kaya masakan orang bule yang seukuran segitu. Apalagi kalau hajatan, apa cukup (masak pakai kompor listrik)?” kata dia.

Pihaknya memahami Kementerian Perindustrian hanya menjalankan mandat dan maksud peralihan ke kompor listrik adalah untuk menekan impor gas elpiji serta bagaimana menyelesaikan masalah oversupply PLN. Namun apakah hal tersebut merupakan solusi.

“Tapi, mbok ya dipikir, ini menimbulkan masalah lagi,” papar dia.

Baca juga: Perbedaan Kompor Listrik dengan Kompor Induksi, Mana Lebih Hemat?

Tidak diterapkan tahun ini

Ilustrasi kompor listrik atau kompor induksi, ilustrasi memasak menggunakan kompor listrik. Pakai kompor listrik bakal lebih hemat atau boros biaya? Shutterstock/LightField Studios Ilustrasi kompor listrik atau kompor induksi, ilustrasi memasak menggunakan kompor listrik. Pakai kompor listrik bakal lebih hemat atau boros biaya?

Sementara itu, usai gaduhnya wacana peralihan kompor gas ke elpiji 3 kg menjadi kompor listrik induksi di masyarakat yang terjadi belakangan, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa program kompor listrik masih uji coba dan belum dilaksanakan tahun ini.

Airlangga menjelaskan program kompor listrik diuji coba sebanyak 2.000 unit dari rencana 300.000 unit yang akan dilaksanakan di Bali dan di Solo, Jawa Tengah.

“Hasil dari uji coba ini akan dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan,” ujar Airlangga dikutip dari Kompas.com, Minggu (24/9/2022).

Baca juga: Profil Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto soal kenaikan harga BBM subsidi.Dok. Humas Kemenko Perekonomian Menko Perekonomian Airlangga Hartarto soal kenaikan harga BBM subsidi.
Pihaknya menambahkan, pemerintah juga akan memperhatikan kepentingan masyarakat dalam program konversi tersebut.

Utamanya, soal biaya dan risiko serta akan melakukan sosialisasi lebih luas kepada masyarakat.

“Pemerintah akan menghitung dengan cermat segala biaya dan risiko, memperhatikan kepentingan masyarakat, serta mensosialisasikan kepada masyarakat sebelum program diberlakukan,” kata Airlangga.

Baca juga: Soal Kompor Induksi, Ini Penjelasan PLN

Selain itu, pihaknya juga akan memastikan program konversi kompor elpiji 3 kg ke kompor listrik induksi tak akan berlaku pada 2022 dan saat ini pemerintah menurutnya belum memutuskan hal tersebut.

“Dapat dipastikan bahwa program ini tidak akan diberlakukan di tahun 2022. Sampai saat ini, pembahasan anggaran dengan DPR terkait dengan program tersebut belum dibicarakan dan tentunya belum disetujui,” katanya lagi.

Ia mengatakan pemerintah akan terus memantau dan menghargai pendapat masyarakat serta memonitor pemberitaan media.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kompor Induksi dan Kelebihannya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Membersihkan Kompor Listrik dan Kompor Gas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com