AA bertanya, di mana saya kenal Galtung, pemikir sosial yang diidolakannya.
Beliau pernah menjadi dosen tamu di kelas saya tentang peace and conflict resolution, beberapa kali, jawab saya.
Ia pun langsung menimpali, saya terobsesi menjadi beliau, pemikir sosial mengenai kekerasan struktural.
Kini kawan saya itu, AA, telah pergi menghadap Sang Khalik. Obesinya telah terkabul sebelum kepergiannya. Menjadi pemikir tentang kemanusiaan dan kedamaian.
Selamat jalan kawanku. You will be missed. You always reside in our mind, and occupy our heart. Rest in peace, my friend.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.