Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tokoh Proklamasi Kemerdekaan: Sayuti Melik hingga Ki Hadjar (3)

Kompas.com - 15/08/2022, 17:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan naskah Proklamasi pada Jumat, 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB.

Berlokasi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat, naskah proklamasi dibacakan oleh Soekarno didampingi Mohammad Hatta.

Selain keduanya, banyak tokoh nasional yang berperan dalam mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Pada seri Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pertama dan kedua, sebanyak 11 tokoh pejuang proklamasi telah dibahas.

Baca juga: 6 Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Soekarno, Hatta hingga Otto Iskandardinata (1)

Kini, seri ketiga akan mengulas enam tokoh nasional lain beserta peran dalam melahirkan kemerdekaan Indonesia.

Tokoh Kemerdekaan Indonesia

Dilansir dari Modul Sejarah Indonesia Merdeka karya Sulaiman Hasan, berikut lima pejuang kemerdekaan Indonesia:

1. Harsono Tjokroaminoto

Harsono TjokroaminotoWikipedia Harsono Tjokroaminoto

Lahir di Madiun, Jawa Timur, pada 24 April 1912, Harsono Tjokroaminoto adalah pejuang dan tokoh politik Indonesia yang bergerak dengan para kaum muda.

Setelah kongres pemuda di Bandung pada 18 Mei 1945, gerakan para pemuda makin politis.

Pada 15 Juni 1945, para pemuda membentuk gerakan sampingan bernama Angkatan Baru. Gerakan ini berperan sebagai kelompok politik ilegal.

Sebagai salah satu pemimpinnya, Harsono mengarahkan gerakan ini menjadi jauh lebih radikal dari gerakan apapun yang pernah mereka lakukan.

Gerakan ini pun menyulut kemarahan Jepang dan membuat Harsono harus meringkuk di markas Kempeitei, angkatan bersenjata Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, Harsono beberapa kali duduk di kursi menteri. Pada 1946, ia menjabat sebagai wakil menteri negara.

Dirinya juga pernah menjadi Menteri Negara Bidang Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara Indonesia, serta Duta Besar Indonesia untuk Swiss pada masa Orde Baru.

Adapun, anak dari HOS Tjokroaminoto ini meninggal dunia pada 22 April 1992.

2. Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara.Grid.ID Ki Hajar Dewantara.

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantara, lahir di Pakualaman (sekarang Yogyakarta), pada 2 Mei 1889.

Ia adalah seorang aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi di masa penjajahan Belanda.

Sebagai pemerhati pendidikan, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa, lembaga pendidikan yang memberi kesempatan bagi pribumi untuk mengenyam pendidikan layaknya para priyayi dan orang Belanda.

Ia juga salah seorang tokoh yang menghadiri dan turut mengikuti pembacaan proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Ki Hajar Dewantara wafat di Yogyakarta, 26 April 1959 dalam usia 69 tahun.

Atas jasanya terutama di bidang pendidikan, nama Ki Hajar Dewantara dikukuhkan sebagai pahlawan nasional kedua oleh Presiden Soekarno pada 28 November 1959. 

Baca juga: Ki Hadjar Dewantara: Kehidupan, Kiprah, dan Semboyannya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com