KOMPAS.com - Setiap 2 Mei, seperti hari ini, Sabtu (2/5/2020), masyarakat Indonesia memperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei diambil dari tanggal lahir sosok yang dianggap berjasa dalam bidang pendidikan di Tanah Air, yaitu Ki Hadjar Dewantara.
Hari Pendidikan Nasional diperingati untuk mengenang dan menghormati jasa Ki Hadjar Dewantara.
Pria kelahiran Pakualaman, Yogyakarta, 2 Mei 1889, ini dikenal sebagai pencetus Taman Siswa dan jargon terkenal Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
Sistem pendidikan yang diajarkannya bahwa segala ilmu pengetahuan harus didasarkan pada jati diri bangsa.
Ajaran ini masih terus diimplementasikan hingga hari ini.
Dikutip dari pemberitaan harian Kompas edisi 16 Agustus 1985, pandangan ini banyak dikenal sebagai "Teori Nasi Goreng".
Maksudnya, bahan dasar tetaplah nasi yang merupakan bahan makanan pokok asli masyarakat Indonesia, tetapi dalam pembuatannya bisa menggunakan mentega, sosis, dan bahan lain yang asalnya dari negara lain.
Rasanya tetap enak, tetapi nasi goreng berbahan tambahan apa pun tetaplah makanan berbahan dasar nasi.
Berdasarkan pemberitaan harian Kompas, 2 Mei 1968, karena jasa-jasanya, Ki Hadjar Dewantara mendapatkan penghargaan dari pemerintah.
Ia dianggap telah memelopori sistem pendidikan nasional berbasis kepribadian dan kebudayaan nasional.
Ki Hadjar ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 305 Tahun 1959 pada Tanggal 28 November 1959.
Baca juga: Sambut Hari Pendidikan Nasional, IGI Gelar Pelatihan Guru Serentak di Sulsel
Ia tidak menginginkan namanya diabadikan sebagai nama jalan atau taman-taman.
Hal itu ternyata merupakan wasiat Ki Hadjar Dewantara kepada keluarganya, sebelum mengembuskan napas terakhir pada 26 April 1959.