Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Gandum Mahal, Benarkah Harga Mi Instan Bakal Naik Tiga Kali Lipat?

Kompas.com - 12/08/2022, 07:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa harga mi bakal naik tiga kali lipat.

Kenaikan harga mi insan itu dilatarbelakangi oleh mahalnya harga gandum akibat perang Rusia-Ukraina yang tak berkesudahan.

"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," kata Syahrul, dilansir dari Kompas.com (9/8/2022).

Menurutnya, ketersediaan gandum di dunia tidak berkurang, hanya saja harganya akan sangat mahal karena konflik global membuat masalah pada rantai pasokan.

Lalu, benarkah harga mi akan naik tiga kali lipat?

Baca juga: Negara Pemakan Mi Instan Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

Dibantah Mendag

Beda pendapat dengan Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan justru memastikan bahwa harga mi instan tidak akan mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat.

Namun, ia juga tidak memungkiri bahwa tren harga gandum tengah mengalami kenaikan.

"Mi instan tidak akan naik tiga kali karena gandum memang trennya naik, karena gagal panen di Australia yakni sekitar 67 juta ton gagal panen," ujarnya, dilansir dari Antara.

Sebaliknya, Zulkifli memprediksi bahwa harga gandum akan mengalami penurunan pada September nanti.

Pasalnya, kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu ke Rusia membawa dampak baik terhadap ketersediaan dan pasokan gandum di Indonesia.

Pasar gandum menjadi bebas dan dibanjiri oleh Ukraina. Sementara itu, jika sejumlah negara pemasok gandum mengalami keberhasilan panen, maka harga gandum diprediksi turun.

"Jadi kalau tiga kali tidak lah, kalau ada kemarin naik sedikit iya. Sehingga, inflasi kita 4 persen, 5 persen jadi naiknya segitu, tapi cenderung September akan turun," jelas Zulkifli.

Baca juga: Ini 3 Alasan India Larang Ekspor Gandum, Tak Hanya karena Invasi Rusia


Bukan komponen utama mi instan

Kabar kenaikan harga mi instan hingga 3 kali lipat juga dibantah oleh Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus Welirang.

Franciscus menjelaskan, tepung terigu yang berasal dari gandum bukan menjadi satu-satunya komponen utama pembuatan mi instan.

Oleh karena itu, apabila harga bahan pokok tersebut naik, hal itu tidak akan mempengaruhi harga mi instan secara signifikan.

"Mi instan itu kan bukan hanya terigu, komponen terigunya juga tidak besar-besar amat," tuturnya kepada Kompas.com (10/8/2022).

Sebagai perbandingan, Franciscus menggunakan fenomena ketika harga cabai naik tempo hari.

Kenaikan harga cabai tersebut tidak serta merta membuat harga mi instan naik drastis. Padahal komponen tersebut juga ada di dalam satu kemasan mi instan. Begitupun saat harga minyak goreng naik.

"Jadi memang enggak begitu berdampaklah," ungkap Franciscus.

Dia juga mengatakan hingga saat ini belum ada keluhan mengenai supply gandum.

"Masih aman-aman saja, masih lancar. Belum ada keluhan tuh sampai sekarang," tandasnya.

(Sumber: Kompas.com/Elsa Catriana | Editor: Yoga Sukmana, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com