Prof Qi mengatakan, menambahkan garam ke makanan adalah perilaku makan umum yang secara langsung berhubungan dengan preferensi jangka panjang seseorang terhadap makanan yang berasa asin dan kebiasaan mengonsumsi garam.
"Dalam diet Barat, menambahkan garam di meja menyumbang 6-20 persen dari total asupan garam dan memberikan cara unik untuk mengevaluasi hubungan antara asupan natrium dan risiko kematian," ujar Prof. Qi.
Namun, penulis penelitian memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan yang tergesa-gesa.
“Karena penelitian kami adalah yang pertama melaporkan hubungan antara penambahan garam pada makanan dan kematian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan sebelum membuat rekomendasi,” kata Prof. Qi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.