Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia serta Dampaknya

Kompas.com - 05/07/2022, 09:24 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman, Minggu (26/6/2022).

Jokowi bertemu Putin di Istana Kremlin, Moskwa, pada Kamis (30/6/2022) setelah sebelumnya mengunjungi Ukraina dan berjumpa dengan Presiden Volodymyr Zelensky.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan bahwa ia akan mengangkat isu perdamaian di Ukraina serta upaya untuk mengatasi krisis pangan dan energi global.

"Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelenskyy untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, untuk membangun perdamaian, karena perang memang harus dihentikan, dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali," ujarnya, dilansir dari Setkab.

Baca juga: Jokowi, Lika-liku Konflik Rusia-Ukraina, dan Harapan Perdamaian dari Indonesia

Lantas bagaimana tanggapan pengamat hubungan internasional terkait kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia tersebut?

Analisis soal kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (HI) Hikmahanto Juwana mengungkapkan, kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia sangat positif sehingga diharapkan dapat menghasilkan genjatan senjata, terutama serangan Rusia.

"Tentu gencatan senjata tidak akan dirasakan langsung tetapi perlahan-lahan akan berkurang," terangnya kepada Kompas.com, Jumat (1/7/2022).

"Dan nanti kita akan lihat Ukraina bisa lakukan ekspor gandum dan Rusia juga bisa ekspor pupuk ke negara-negara berkembang," imbuhnya.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina Bisa Pengaruhi APBN dan Picu Inflasi, Benarkah?

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) saat konferensi pers bersama di Kremlin, Moskwa. Jokowi bertemu Putin di Rusia pada Kamis (30/6/2022).AFP/ALEXANDER ZEMLIANICHENKO Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) saat konferensi pers bersama di Kremlin, Moskwa. Jokowi bertemu Putin di Rusia pada Kamis (30/6/2022).

Hikmahanto juga menilai bahwa agenda kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia sangat cerdas, khususnya dengan membawa gambaran krisis pangan di negara-negara berkembang akibat perang yang tidak berkesudahan.

"Presiden esensinya ingin menyampaikan terlepas dari alasan dari pihak-pihak yang terlibat dalam perang, termasuk AS dan sekutunya, bahwa perang akan membawa penderitaan pada rakyat banyak di negara berkembang," jelas Hikmahanto.

"(Oleh karena itu) perang harus dihentikan," lanjutnya.

Baca juga: 5 Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Indonesia, Apa Saja?

Menurut Hikmahanto kunjungan Presiden Jokowi itu mendapat antusias yang baik oleh Presiden Zelensky dan Presiden Putin. Antusiasme kedua pemimpin negara itu lantaran kejenuhan mereka dalam perang yang masih terjadi.

"(Antusiasme) ini karena dua negara tersebut sudah lelah dalam perang. Dan bagi Rusia, mereka butuh Presiden Jokowi agar mereka memiliki alasan untuk menghentikan serangan," kata Hikmahanto

"Rusia tidak ingin mengulangi kebodohan AS yang keluar secara tiba-tiba dari Afghanistan," tambahnya.

Baca juga: Sederet Dampak Perang Rusia Ukraina bagi Ekonomi Indonesia

Membuka komunikasi Ukarina-Rusia

Suasana pertemuan empat mata antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Joko Widodo di Istana Maryinsky, Kyiv  pada Rabu (29/6/2022).dok. Agus Suparto Suasana pertemuan empat mata antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Joko Widodo di Istana Maryinsky, Kyiv pada Rabu (29/6/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com