Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Cerita Penumpang Kesal Dibawa Muter-muter Pengemudi Blue Bird

Kompas.com - 04/07/2022, 20:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan penumpang taksi yang mengaku menerima perlakuan tidak mengenakkan dari sopir Blue Bird, viral di media sosial Twitter, Senin (4/7/2022).

Dalam unggahan itu, ia menaiki taksi dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta untuk tujuan Terminal 2.

Akan tetapi, pengemudi Blue Bird justru membawanya melalui jalan yang lebih jauh, sehingga membuat ongkos perjalanan semakin mahal. Di sisi lain, dia juga harus mengejar jadwal kereta bandara untuk melanjutkan perjalanan.

Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini.

Kepada Kompas.com, Aldi menyebut insiden itu terjadi pada Minggu (3/7/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Viral, Foto Soal SIMAK UI Diduga Bocor dan Tersebar, Ini Penjelasan UI

Kronologi kejadian

Menurutnya, saat itu ia baru saja mendarat di Terminal 3 pada pukul 16.00 WIB dan akan melanjutkan perjalanan menggunakan kereta bandara pada pukul 16.19 WIB dengan tujuan Stasiun Manggarai.

"Info sekuriti, kereta layang baru ada setengah jam lagi, jadi kemungkinan gak kekejar kereta bandara kalau nunggu kalayang. Shuttle bus juga sama, bahkan lebih lama lagi," kata Aldi saat dikonfirmasi, Senin (4/7/2022).

Karena pertimbangan itu, ia kemudian memutuskan untuk naik taksi Blue Bird yang kebetulan sedang mangkal di Terminal 3.

Ia pun langsung dapat taksi Blue Bird paling depan tanpa antre, karena kondisi sedang sepi.

Namun, pengemudi Blue bird justru mengeluarkan ucapan yang tidak mengenakkan saat Aldi memberitahu lokasi tujuannya.

"Pas driver nanya tujuan saya, driver bilang 'kalau deket mending enggak usah naik taksi mas, waktu saya terbuang sia-sia kalau cuma ke terminal sebelah'," jelas dia menirukan.

Baca juga: Viral, Unggahan Pelanggan Telkomsel Harus Upgrade Kartu agar Sinyal Tak Hilang

 

Salah jalur dan ongkos membengkak

Sebenarnya, Aldi sudah meminta pengemudi untuk menghentikan kendaraan dan menurunkannya apabila tidak mau mengantarkan ke tujuan, tapi tak ada respons darinya.

Ia juga berinisiatif untuk membuka aplikasi pemandu perjalanan Waze agar sampai di Terminal 2 tepat waktu.

Akan tetapi, pengemudi Blue Bird justru membawanya ke jalan yang lain dan mengancamnya akan diturunkan di tengah jalan.

"Saya kasih tahu dari Waze kalau rutenya salah, tapi dia ngeyel dan balik arah karena buntu, akhirnya bener-bener lawan arah dan diteriakin sekuriti," ujarnya.

"Dia malah ngebut, putar balik lagi ke arah Terminal 3, saya kesel banget karena dari awal dibilang salah jalur malah tidak mau dengar," tambahnya.

Aldi menjelaskan, ongkos yang dikeluarkannya pun semakin besar, dari awal prediksinya sekitar Rp 20.000 menjadi Rp 100.000.

Baca juga: Viral, Video Bus Transjakarta Tersangkut di Terowongan Jembatan, Ini Kata Pengelola

Tak hanya itu, ia juga tertinggal kereta bandara dan harus membeli tiket baru untuk kereta selanjutnya.

Kendati demikian, Aldi menyebut permasalahan tersebut sudah mendapat tanggapan dari Blue Bird dan sudah selesai.

Penjelasan Blue bird

Menanggapi hal itu, VP Commercials PT Blue Bird Tbk Aris Budiarto menyesali kejadian itu dan telah menindaklanjuti komplain pengguna.

Pihaknya juga telah meminta maaf kepada Aldi atas ketidaknyamanan tersebut.

"Blue Bird mengapresiasi tanggapan baik dan masukan yang kritis dari Bapak Aldi, sehingga saat ini sudah dapat mencapai kesepahaman dan kasus telah selesai dengan baik," kata Aris dihubungi secara terpisah. 

Aris berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, serta tidak mengurangi rasa percaya penumpang terhadap layanan dan profesionalitas pengemudi Blue Bird secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com