Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergi ke Jerman, Ukraina, dan Rusia, Apa Misi Jokowi?

Kompas.com - 26/06/2022, 17:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama rombongan bertolak menuju Munich International Airport, Jerman pada Minggu (26/6/2022), sekitar pukul 10.36 WIB tadi.

Presiden dijadwalkan bertandang ke Jerman dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 pada 26-27 Juni 2022.

Kemudian, Jokowi akan melanjutkan kunjungan ke dua negara yang tengah berkonflik, Ukraina dan Rusia, sebagaimana diumumkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada Rabu (22/6/2022).

"Dalam kunjungan ke Kyiv dan Moskwa, presiden akan bertemu dengan Presiden Zelensky dan Presiden Putin," ujar Retno dalam konferensi pers, dikutip dari Kompas.com (23/6/2022).

Lantas, misi apa yang diemban Jokowi dalam kunjungan kali ini?

Baca juga: Jokowi Akan Temui Putin dan Zelensky, Desak Akhiri Perang

Serukan perdamaian

Jokowi dan jajarannya hadir dalam KTT G7 di Jerman dalam rangka memenuhi undangan sebagai G7 Partner Countries, bersama dengan India, Senegal, Argentina, dan Afrika Selatan.

Selain itu, kunjungan ini sekaligus dalam kapasitasnya sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini.

Adapun, Jokowi mengatakan bahwa kunjungannya kali ini bertujuan mendorong negara-negara G7 untuk mengupayakan perdamaian di Ukraina.

"Di sini kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina," kata dia dalam konferensi pers sebelum keberangkatan, Minggu (26/6/2022), dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Meski bukan dalam situasi normal, kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia disebut Menlu Retno sebagai bentuk kontribusi Indonesia sebagai Presiden G20.

Retno mengungkapkan, kunjungan Kepala Negara ke dua negara ini adalah wujud kepedulian terhadap isu kemanusiaan serta semangat untuk terus mendorong perdamaian.

Baca juga: Apa Alasan Jokowi Berkunjung ke Rusia dan Ukraina Temui Putin dan Zelensky?

Mencari solusi krisis pangan

Pecahnya konflik antara Ukraina dan Rusia pada 24 Februari 2022 lalu berdampak pula pada negara-negara yang tidak terlibat konflik.

Pasalnya, konflik kedua negara ini mengakibatkan harga pangan dan komoditi lain seperti minyak dan energi melonjak drastis.

Lonjakan harga tersebut membuat beberapa negara terpaksa menghadapi krisis, terutama pangan dan energi.

Untuk itu, salah satu misi kunjungan Jokowi adalah mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan dan krisis energi yang tengah melanda dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com