Meski tidak mudah, tetapi Jokowi menyebut Indonesia akan berupaya untuk menyerukan solusi yang bisa melepaskan cekikan kondisi pasar global saat ini.
"Kunjungan presiden menyoroti kepedulian (Indonesia) terhadap masalah kemanusiaan, mencoba berkontribusi untuk menyelesaikan krisis pangan akibat perang, serta dampaknya," ujar Retno.
Baca juga: Misi Jokowi Temui Zelensky dan Putin untuk Hentikan Perang
Selama kunjungan kerja ke Ukraina, Jokowi akan mengajak Presiden Volodymyr Zelensky untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian.
"Untuk membangun perdamaian, karena perang memang harus dihentikan, dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali," tutur Jokowi.
Masih dengan misi yang sama, Presiden ketujuh RI ini juga akan melanjutkan kunjungan kerja ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
"Sekali lagi, dengan misi yang sama saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," ucap Jokowi.
Baca juga: Apa Alasan Jokowi Berkunjung ke Rusia dan Ukraina Temui Putin dan Zelensky?
Bukan hanya bertolak ke Jerman, Ukraina, dan Rusia, Presiden Jokowi juga akan melanjutkan kunjungan kerja ke Uni Emirat Arab (UEA).
Kunjungannya kali ini dalam rangka melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dengan UEA.
Ia pun menegaskan, kunjungan ke luar negeri ini tak hanya untuk kepentingan Indonesia. Melainkan, juga demi kepentingan negara berkembang lain.
"Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan," tegas Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.