Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Melonjaknya Kasus Covid-19 di Indonesia

Kompas.com - 15/06/2022, 06:13 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya kenaikan dalam dua bulan terakhir.

Bahkan pada Selasa (14/6/022), Indonesia melaporkan sebanyak 930 kasus infeksi virus corona harian.

Laporan kasus harian yang lebih tinggi dari jumlah tersebut terakhir dilaporkan pada 13 April 2022 dengan 1.551 kasus baru saat itu.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Lantas, apa penyebabnya?

Penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, penyebab kenaikan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia belum bisa dipastikan.

Namun, ada beberapa potensi penyebab yang dapat diidentifikasi. Di antaranya yakni:

Pertama, mobilitas penduduk yang terus mengalami kenaikan jika dibandikan sepanjang 2021.

Seiring dengan melandainya kasus, ia menyebut hal ini dapat berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lain.

Kedua, aktivitas-aktivitas masyarakat yang sudah kembali normal di tempat publik dan kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri oleh banyak orang.

Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?

Ketiga, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan yang mulai terlihat longgar di tengah masyarakat seiring dengan melandainya kasus.

"Ini dapat kita lihat di tempat-tempat umum dan lingkungan pemukiman bahwa penggunaan masker sudah mulai longgar dan tidak sedisiplin saat mengalami kenaikan kasus lalu," ujarnya, dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/6/2022).

Wiku mengatakan pada akhir Mei 2022, kasus aktif corona di Indonesia berkisar di angka 2.900. Sedangkan per 13 Juni 2022 berkisar di angka 4.900.

"Tentunya kenaikan ini perlu untuk menjadi perhatian kita bersama. Karena apabila tidak dimitigasi dengan baik, kasus dapat terus mengalami kenaikan," katanya lagi.

Baca juga: Aturan Dilonggarkan, Siapa Saja yang Masih Harus Pakai Masker?

Diklaim lebih rendah daripada negara tetangga

Kendati demikian, menurut Wiku, kasus yang dilaporkan Indonesia belakangan masih lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga.

Di Malaysia, misalnya, jumlah kasus yang dilaporkan pada 11 Juni mencapai 1.709, jauh di atas Indonesia yang melaporkan 551 kasus.

Sementara itu, Thailand melaporkan 2.474 kasus, Singapura 3.128 kasus, India 8.582 kasus, dan Australia 16.393 kasus.

"Dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih besar dibandingkan negara lainnya, jumlah kasus harian saat ini masih bisa dikatakan rendah," jelas dia.

"Kenaikan kasus yang terjadi saat ini perlu kita upayakan bersama-sama, untuk menekan semaksimal mungkin. Mengingat kita telah berhasil memepertahankan penurunan kasus, sehingga baik kasus harian dan mingguan tetap rendah selama dua bulan berturut-turut," imbuh dia.

Baca juga: Covid-19 di Indonesia Melandai, Masih Perlukah Vaksin Booster?

Kondisi kasus diklaim masih terjaga

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat menemui wartawan di Universitas Gadjah Mada (UGM).KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat menemui wartawan di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab kasus harian Covid-19 di Indonesia yang disebutkan meningkat.

Ada beberapa indikator yang perlu dilihat dari kenaikan kasus Covid-19, mulai dari angka positivity rate hingga varian baru virus corona.

"Lebaran kita kan kemarin 2 Mei jadi kok enggak naik (kasus Covid-19)? Belum naik, karena kejadiannya 27-35 hari, sekarang terjadi kenaikan, itu pertama normal, setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," kata Budi, dikutip Kompas.com (10/6/2022).

Baca juga: Kata Menkes soal Jokowi Bolehkan Warga Lepas Masker di Area Terbuka

Kendati demikian, Budi memastikan, kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini masih dalam taraf aman jika dibandingkan pada lonjakan kasus Covid-19 Lebaran 2021.

Ia menambahkan, saat ini, angka positivity rate tingkat nasional 1,15 persen. Artinya, kondisi kasus masih terjaga.

Untuk itu, Budi mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir.

Masyarakat diminta untuk tetap mewaspadai dan mengikuti perkembangan kasus Covid-19 dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Yang penting waspada, jangan berlebihan paniknya, vaksinasi booster dipercepat prokes terutama pakai masker dalam ruangan pakai masker," pungkasnya.

Baca juga: Indonesia Longgarkan Aturan Pembatasan, dari Bebas Masker hingga Hapus Tes Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Vaksin Covid-19 yang Paling Banyak Dipakai
(Sumber: Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta, Ahmad Naufal Dzulfaroh| Editor: Rizal Setyo Nugroho)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com