Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Gelar Haji Warisan dari Belanda? | Kasus Harian Covid-19 Indonesia Melonjak

Kompas.com - 15/06/2022, 05:31 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Selasa (14/6/2022).

Informasi terkait gelar haji merupakan warisan dari Belanda dan hanya ada di Indonesia mendominasi pemberitaan.

Selain terkait soal haji, informasi perihal golongan pelanggan listrik yang akan mengalami kenaikan pada 1 juli, melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia hingga lowongan PT Freeport Indonesia juga menarik perhatian pembaca.

Salah satu hal yang harus diwaspadai yakni kasus harian Covid-19 di Indonesia yang naik signifikan sebanyak 930 kasus pada Selasa (14/6/2022).

Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Senin (13/6/2022) hingga Selasa (14/6/2022) pagi:

1. Penjelasan soal gelar haji warisan dari Belanda

Menjelang bulan haji, sebagian jemaah haji asal Indonesia telah diberangkatkan menuju Tanah Suci.

Selama lebih dari satu bulan, jemaah akan berada di Arab Saudi untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Selepas pulang dari Tanah Suci, biasanya akan tersemat gelar Haji atau Hajjah di depan nama jemaah.

Tradisi penyematan gelar Haji ini disinyalir hanya ada di Indonesia dan merupakan warisan dari penjajah. Benarkah demikian?

Informasi selengkapnya dapat disimak pada berita berikut:

Benarkah Gelar Haji Warisan dari Belanda dan Hanya Ada di Indonesia?

2. Golongan pelanggan yang alami kenaikan listrik per 1 Juli

Harga listrik per kWh atau tarif listrik per kWh bisa dipakai untuk memperkirakan jumlah tagihan PLN.KOMPAS.com/SUDDIN SYAMSUDDIN Harga listrik per kWh atau tarif listrik per kWh bisa dipakai untuk memperkirakan jumlah tagihan PLN.

Pemerintah resmi menaikkan tarif dasar listrik (TDL) bagi golongan tertentu, mulai 1 Juli 2022.

Keputusan tarif listrik naik ini tertuang dalam Surat Menteri ESDM Nomor T-162/TL.04/MEM.L/2022 tertanggal 2 Juni 2022.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, penyesuaian tarif dilakukan untuk mewujudkan tarif listrik yang berkeadilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com