KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya kenaikan dalam dua bulan terakhir.
Bahkan pada Selasa (14/6/022), Indonesia melaporkan sebanyak 930 kasus infeksi virus corona harian.
Laporan kasus harian yang lebih tinggi dari jumlah tersebut terakhir dilaporkan pada 13 April 2022 dengan 1.551 kasus baru saat itu.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Lantas, apa penyebabnya?
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, penyebab kenaikan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia belum bisa dipastikan.
Namun, ada beberapa potensi penyebab yang dapat diidentifikasi. Di antaranya yakni:
Pertama, mobilitas penduduk yang terus mengalami kenaikan jika dibandikan sepanjang 2021.
Seiring dengan melandainya kasus, ia menyebut hal ini dapat berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lain.
Kedua, aktivitas-aktivitas masyarakat yang sudah kembali normal di tempat publik dan kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri oleh banyak orang.
Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?
Ketiga, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan yang mulai terlihat longgar di tengah masyarakat seiring dengan melandainya kasus.
"Ini dapat kita lihat di tempat-tempat umum dan lingkungan pemukiman bahwa penggunaan masker sudah mulai longgar dan tidak sedisiplin saat mengalami kenaikan kasus lalu," ujarnya, dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/6/2022).
Wiku mengatakan pada akhir Mei 2022, kasus aktif corona di Indonesia berkisar di angka 2.900. Sedangkan per 13 Juni 2022 berkisar di angka 4.900.
"Tentunya kenaikan ini perlu untuk menjadi perhatian kita bersama. Karena apabila tidak dimitigasi dengan baik, kasus dapat terus mengalami kenaikan," katanya lagi.
Baca juga: Aturan Dilonggarkan, Siapa Saja yang Masih Harus Pakai Masker?
Kendati demikian, menurut Wiku, kasus yang dilaporkan Indonesia belakangan masih lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga.
Di Malaysia, misalnya, jumlah kasus yang dilaporkan pada 11 Juni mencapai 1.709, jauh di atas Indonesia yang melaporkan 551 kasus.