Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Remaja Adang Truk demi Konten, Ini Analisis Sosiolog

Kompas.com - 11/06/2022, 08:51 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video aksi nekat para remaja yang mengadang truk yang sedang melaju di jalan raya baru-baru ini ramai di media sosial.

Bukan meminta bantuan atau tumpangan, para remaja itu melakukan aksi berbahaya tersebut hanya untuk kepentingan video.

Dalam beberapa video yang beredar, para remaja ini kemudian tertawa puas setelah berhasil menghentikan truk yang tengah melaju kencang secara tiba-tiba.

Baca juga: Viral, Unggahan Sistem Baru Transfer BRI ke Bank Lain Dikenai Biaya Rp 105.000/Bulan, Benarkah?

Kendati demikian, sering kali aksi tersebut berujung maut.

Baru-baru ini, seorang remaja berinisial Y (18) meninggal usai terlindas truk di Jalan Otto Iskandardinata, Gerendeng, Karawaci, Kota Tangerang, Jumat (3/6/2022).

Dari penuturan pihak kepolisian, Y tidak sendirian ketika mengadang truk.

Baca juga: Viral, Twit soal Ibu Hamil Kelelahan Naik Turun Tangga di Stasiun Cakung, Ini Kata KAI

Apa yang terjadi?

Analisis sosiolog soal video remaja adang truk demi konten

Remaja adang trukinstagram.com/romansasopirtruck Remaja adang truk

Sosiolog dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono melihat fenomena remaja yang nekat mengadang truk yang melintas di jalan raya tersebut sebagai cerminan upaya "mendewakan" identitas.

Para remaja tersebut, imbuhnya lebih ingin menunjukkan atau menonjolkan identitas atau eksistensinya daripada fungsi diri.

"Jadi lebih ke arah identity daripada fungsi diri, memamerkan 'siapa saya' lebih penting," kata Drajat kepada Kompas.com, Sabtu (4/6/2022).

 

"Inilah yang memaksa mereka untuk mencari momen-momen agar 'siapa saya' betul-betul kemudian diakui orang. Pengakuan-pengakuan terhadap identitas ini sekarang sedang didewakan," tambahnya.

Baca juga: Video Viral Atraksi Tong Setan Tabrak Penonton, Bagaimana Kronologinya?

Pencarian jati diri

Drajat menjelaskan, pergeseran dari era produksi ke era komunikasi ini membuat para remaja berlomba-lomba mencari pengakuan diri.

Sebab, hal ini bisa digunakan untuk mendapatkan sesuatu secara cepat.

Sayangnya, proses untuk mencari pengakuan diri kerap mengabaikan aspek keselamatan, seperti mengadang truk yang tengah melaju di jalan raya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com