KOMPAS.com – Skinny Fat adalah kondisi di mana tubuh memiliki berat badan normal cenderung kurus tetapi saat diperiksa memiliki tingkat lemak dan peradangan tubuh yang tinggi.
Dikutip dari Healthline, skinny fat merupakan istilah yang mengacu pada presentase lemak tubuh yang tinggi namun jumlah otot yang rendah.
Seseorang yang mengalami skinny fat memiliki sejumlah risiko kesehatan seperti retensi insulin, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.
Baca juga: Kenali Skinny Fat, Tubuh Kurus dengan Tingkat Lemak Tinggi yang Berpotensi Serangan Jantung
Skinny fat bukan merupakan istilah medis. Namun biasanya konisi ini merujuk pada kekuatan dan tonus otot yang sedikit, namun di saat bersamaan presentase lemak tubuh tinggi.
Sehingga, seseorang bisa saja memiliki Indeks Masa Tubuh (BMI) normal namun ternyata Ia mengalami masalah kolesterol tinggi.
Seseorang yang mengalami skinny fat biasanya memiliki sejumlah besar lemak visceral dan mungkin tak memiliki banyak massa otot.
Dikutip dari Insider, lemak visceral yakni lemak yang ada di sekitar area perut.
Mereka yang mengalami skinny fat memiliki masalah kesehatan berupa metabolisme yang buruk yang berdampak pada berbagai risiko penyakit lain yakni:
Beberapa orang secara genetik mungkin memiliki kecenderungan untuk memiliki presentase lemak lebih tinggi dan otot lebih sedikit.
Faktor penyebab yang lain adalah terkait dengan olahraga, nutrisi, usia serta kadar hormon.
Seseorang yang memiliki gaya hidup tak banyak bergerak, meningkatkan risiko massa otot rendah namun jumlah lemak tinggi.
Selain itu, terlalu banyak makanan olahan dan kurangnya makan sayur dan buah juga berisiko menyebabkan skinny fat. Masalah ketidakseimbangan hormon seperti esterogen juga bisa menyebabkan hal ini.
Baca juga: Perhatikan, Tips Perbaiki Kondisi Skinny Fat demi Kesehatan