Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Alasan Pembatasan Candi Borobudor, Apa Itu Keausan Tanah?

Kompas.com - 06/06/2022, 18:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana menaikkan harga tiket naik Candi Borobudur

Rencana tersebut dilakukan Pemerintah karena ingin membatasi jumlah pengunjung yang naik candi agar tidak membludak, sehingga tetap terjaga kelestariannya.

Berdasarkan hasil monitoring dari Balai Konservasi Borobudur terkait pelestarian Candi Borobudur, telah ditemukan bagian dengan kondisi keausan batu dan kerusakan beberapa bagian relief.

Beban pengunjung yang berlebihan juga dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan kontur tanah Candi Borobudur yang akan mengganggu kelestariannya.

Lantas, apa itu sebenarnya keausan batu?

Penjelasan ahli geologi UGM

Dosen teknik geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Doni Prakasa Eka Putra mengatakan, istilah "keausan" sebenarnya digunakan di bidang teknik sipil.

Baca juga: PT TWC Dukung Pembatasan Kuota dan Tiket Khusus Naik Candi Borobudur

Di bidang teknik geologi, istilah yang lebih tepat adalah "pelapukan".

"Dari sudut pandang keilmuan saya yaitu teknik geologi, lebih sesuai istilahnya "pelapukan". Keausan biasanya lebih dilihat dari sudut pandang fisik, kurang memandang aspek kimiawi," kata Doni kepada Kompas.com, Senin (6/6/2022).

Dia menjelaskan, pelapukan adalah proses perombakan material batuan oleh peristiwa fisik atau kimiawi.

Untuk peristiwa fisik, Doni menjelaskan bebatuan akan hancur atau pecah ketika kerap disentuh, dipukul, dan diduduki.

"Kimiawi adalah reaksi antara air atau bahan atau larutan kimia, termasuk di dalamnya dapat juga keringat (asam) dengan batuan yang menyebabkan perubahan pada mineral penyusun batuan," jelas dia.

"Semisal terbentuknya mineral lempung yang mengubah komposisi batuan secara perlahan-lahan dan mengubah kekuatan batuan," sambungnya.

Apabila batuan mengalami pelapukan atau keausan, struktur dan kompisisinya akan berubah.

Baca juga: Wacana Tiket Stupa Candi Borobudur Rp 750.000 Dinilai Hambat Kebangkitan Ekonomi Rakyat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com