Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Lanjutan Jubir Luhut soal Tiket Borobudur: Masih Tunggu Keputusan Presiden!

Kompas.com - 05/06/2022, 19:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menyampaikan, kenaikan harga tiket naik Candi Borobudur menjadi sekitar Rp 700.000 bagi wisatawan lokal masih menunggu keputusan presiden.

“Hal ini (tarif baru Borobudur) masih akan dibahas dan diputuskan oleh Presiden terkait 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP),” ujar Jodi dihubungi Kompas.com, Senin (5/6/2022).

Jodi menjelaskan, tarif baru dan pembatasan yang akan diberlakukan di Candi Borobudur akan diberlakukan untuk wisatawan yang akan naik ke atas Candi Borobudur.

“Untuk wisatawan yang akan menikmati naik ke atas Candi Borobudur,” jelasnya.

Ia mengatakan, tarif baru yang direncanakan tersebut dilakukan dengan dasar karena kondisi candi yang saat ini sudah mengalami pelapukan.

“Pemerintah membuat ini semata-mata agar menjaga statusnya sebagai cagar budaya maka pemerintah kemudian melakukan hal tersebut,” jelas Jodi.

Baca juga: Berbagai Respons Warganet Tanggapi Rencana Luhut Naikkan Tiket Candi Borobudur Jadi Rp 750.000

Rencana kenaikan harga tiket Borobudur 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan menyampaikan, pemerintah akan membatasi jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur yakni 1.200 orang per hari.

Adapun harga tiket kunjungan dibanderol sekitar Rp 700.000 per orang untuk wisatawan lokal dan 100 dolar AS per orang untuk wisatawan mancanegara.

"Jadi Borobudur tidak bisa lagi semua orang naik ke atas karena sudah mulai 'tenggelam'. Jadi akan dibatasi 1.200 orang per hari," kata Luhut dikutip dari Kompas.com, 4 Juni 2022.

Luhut mengatakan, langkah tersebut diambil karena adanya rekomendasi dari UNESCO dan pakar.

“Telah terjadi penurunan dan keausan batu (Candi Borobudur),” jelas Luhut.

Baca juga: Alasan Luhut Putuskan Tiket Turis Lokal Candi Borobudur Rp 750.000

Sementara untuk tiket naik Candi Borobudur bisa diperoleh melalui online dan akan diintegrasikan dengan link aplikasi PeduliLindungi.

Luhut menyebut, sistem tersebut tak hanya akan membuat masyarakat lebih disiplin namun juga membuat kawasan Candi Borobudur ramah lingkungan.

Luhut menilai tingkat kunjungan pelancong diyakini akan tetap tinggi karena kawasan Candi Borobudur telah ditata dengan menarik.

"Sekitar Candi Borobudur akan dibuat sangat menarik. Kalau Anda jalan di boulevard, sekarang cantik sekali. Kalau Anda mau naik ke atas, daftar online," tandasnya.

Luhut mengatakan saat ini pemberlakuan tiket masih digodog oleh pengelola dan pihak terkait.

Adapun perkiraannya, rencana ini baru akan berlaku mulai sebulan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com