Namun demikian, Hikmat menilai, sulit mendapatkan peluang untuk mencapai apalagi melampaui 10 juta penonton selama jumlah layar hanya 2.000-an dan mayoritas di Jabodetabek.
Muncul pertanyaan, bagaimana agar potensi pasarnya terus tumbuh hingga satu film lokal bisa ditonton hingga puluhan juta penonton?
"Jawabannya sederhana, tambah jumlah layar hingga setidaknya 6.000-7.000 layar, tersebar secara merata di seluruh provinsi," ujar dia.
Baca juga: 5 Fakta Film G30S/PKI, dari Film Wajib Era Soeharto hingga Pecahkan Rekor Penonton
Kemudian, Hikmat juga memberikan solusi agar slot atau jatah jam tayang, bukan hanya jumlah layar, untuk film lokal meningkat.
Menurutnya, perlu dibangun pasar film yang majemuk, bukan pasar tunggal.
"Pasar yang gak cuma sibuk mencari atau memfasilitasi film blockbuster, tapi juga menjamin dan membina keragaman film-film lewat kebijakan slot yang lebih fair," bebernya.
Baca juga: Di Mana Lokasi Sebenarnya KKN di Desa Penari?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.