Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Siswi SMP Alami Perundungan di Alun-alun Kota Semarang, Ini Kronologinya

Kompas.com - 26/05/2022, 19:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video berisi aksi perundungan yang dilakukan oleh sekolompok siswi SMP terhadap seorang siswi lainnya, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, tampak tiga orang menganiaya seorang siswi hingga tersungkur ke tanah.

Setelah mengalami penganiayaan, korban langsung bangun dan menuju ke siswi lainnya yang berada di lokasi.

Sayangnya, siswi lain yang ada di lokasi hanya melihat penganiayaan tersebut tanpa berusaha menolongnya.

Unggahan selengkapnya dapat dilihat di sini: Viral video perundungan siswi SMP di Alun-alun Semarang.

Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak 538,1 ribu kali, dibagikan sebanyak 6.123 kali, dan disukai oleh 15,9 ribu warganet.

Baca juga: Viral, Video Mobil Terbakar di SPBU Aceh, Benarkah karena Mobil Solar Diisi Pertalite?

Penjelasan Polrestabes Semarang

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan membenarkan adanya insiden itu.

Menurutnya, aksi perundungan itu terjadi pada Selasa (24/5/2022) sekitar pukul 11.00 WIB di alun-alun Masjid Agung Kauman, Jalan Kyai H Agus Salim, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ia menjelaskan, perundungan itu dilatarbelakangi oleh kesalahpahaman antara korban berinisial SN dengan pelaku NF yang merupakan kakak kelas korban.

"Pelaku inisial NF menganggap korban tidak menghargai senior dan berniat menyaingi pelaku yang selanjutnya terjadi saling ejek di chat WhatsApp," kata Donny dalam keterangannya kepada Kompas.com, Rabu (26/5/2022).

Selanjutnya, korban mengajak pelaku bertemu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut pada Kamis (19/5/2022).

Namun, pelaku menginginkan pertemuan dilakukan di luar sekolah agar tak ada guru yang mengetahuinya.

Pada Selasa sekitar pukul 11.00 WIB, korban mengajak pelaku bertemu di TKP untuk menuntaskan masalah mereka.

Baca juga: Viral, Video Penumpang Bayar KRL di Dalam Kereta, Ini Penyebabnya

"Saat pertemuan di TKP, pelaku NF terpancing emosi oleh kata-kata korban, selanjutnya pelaku NF terlebih dahulu memukul korban di bagian lengan kiri," jelas dia.

"Kemudian diikuti oleh pelaku lainnya secara bersama-sama melakukan pengeroyokan dengan cara memukul korban berkali-kali di bagian kepala, wajah, dan badan sehingga korban terjatuh," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com