Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet Sudah Terdeteksi di Australia, Apa Saja Gejalanya?

Kompas.com - 26/05/2022, 16:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Kasus cacar monyet saat ini tengah menjadi perhatian masyarakat dunia.

Kasus ini awalnya terdeteksi di sejumlah negara-negara di Eropa. Meski demikian pada Jumat (20/5/2022), Australia juga melaporkan adanya penemuan kasus kasus cacar monyet di wilayahnya.

Dikutip dari Reuters, Australia pertama kali mendeteksi adanya kasus cacar monyet pada seorang pelancong yang baru saja tiba dari Ingggris.

Kasus tersebut terjadi pada seorang pria berusia 30-an yang tiba di Melbourne.

Adapun kasus lain yang diduga sebagai cacar monyet tengah diidentifikasi pada pria berusia 40-an yang belakangan juga bepergian ke Eropa.

Adapun kedua pria tersebut memiliki gejala ringan.

Lantas apa saja gejala cacar monyet?

Baca juga: Update Kasus Konfirmasi Cacar Monyet, Tersebar di 14 Negara, Mana Saja?

Gejala cacar monyet

Cacar monyet sebagaimana dikutip dari ABC News, disebabkan oleh virus cacar monyet, yakni anggota keluarga virus yang sama dengan cacar.

Virus ini biasanya jarang terlihat dan diketahui sebagai virus yang tidak mudah menyebar dari manusia ke manusia.

Cacar monyet jarang menyebabkan kondisi penyakit yang fatal.

Adapun penyakit ini bisa menimbulkan gejala yang akan berlangsung dua hingga empat minggu yang terbagi dalam dua tahapan.

"Bagian awal adalah sekitar lima hari demam yang sangat tinggi, sakit kepala yang sangat parah, nyeri otot dan nyeri," kata Pakar Penyakit Menular, Profesor Senanayake.

Adapun tahapan lanjutan yakni akan muncul gejala ruam.

“Kemudian ruam, biasanya melibatkan wajah dan menyebar ke bawah dan telapak tangan maupun kaki,” ujarnya.

Ruam yang timbul menurutnya terdiri dari lesi kulit yang berisi nanah sebelum akhirnya mengeras, mengering dan rontok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com