Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Jalan Tol Cisumdawu Dibuat Berkelok dan Tidak Lurus? Ini Kata Ahli UGM

Kompas.com - 26/05/2022, 12:00 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial yang menyebut biaya membangun jembatan lebih murah dibanding pembebasan lahan, ramai dibahas di Twitter. 

Unggahan tersebut dibagikan oleh akun Twitter @BisKota_ pada Senin (23/5/2022).

Dalam unggahannya, terdapat gambar jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (tol Cisumdawu) di Jawa Barat yang berkelok.

Jalan tol Cisumdawu adalah sebuah jalan tol Trans Jawa dengan panjang 62,60 kilometer yang menghubungkan daerah Bandung, Sumedang, dan Majalengka.

Unggahan foto itu juga terlihat ada garis lurus berwarna merah yang digambar untuk menunjukkan jika jalan tol tersebut dibuat lurus kemungkinan akan lebih hemat pembiayaannya.

"Biaya bangun jembatan lebih murah dari pembebasan lahan kayaknya," tulis akun tersebut.

Baca juga: 26 Mei Libur Hari Apa? Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2022

Hingga pukul 16.40 WIB, Rabu (25/5/2022), ungghaan tersebut telah disukai 16.600 kali dengan 2.191 retweet dan mendapatkan komentar beragam dari warganet.

Penjelasan ahli teknik sipil UGM

Proyek tol Cisumdawu.Dokumentasi PT Jasa Sarana Proyek tol Cisumdawu.

Terkait unggahan tersebut, Guru Besar Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada Siti Malkhamah menjelaskan, gambar tersebut merupakan sambungan jalan tol.

Pembangunan sambungan tol Cisumdawu tidak dibuat lurus salah satunya karena adanya permukiman warga.

"Terkait ini, jalan yang berbelok-belok agar menghubungkan berbagai permukiman dan lain-lain. Sehingga hubungan sosial tetap terjaga dengan baik, tetap baik seperti sebelum jalan tol dibangun," kata Siti ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (25/5/2022).

Selain itu dalam melakukan pembangunan jalan baik tol, alteri, dan arteri non-bebas hambatan, menurut Siti juga tidak boleh memiliki jalan lurus yang terlalu panjang.

Hal itu untuk menjamin keselamantan dan menjaga pengemudi untuk tidak mengantuk saat melewati jalan tersebut.

"Bagian lurus itu maksimal 2,5 menit. Nah, sesudah itu pengemudi biar fokus mengemudikan, sehingga nanti membelok, dan seterusnya begitu," jelasnya.

Baca juga: Update Corona 26 Mei: Covid-19 Meluas, Beijing Pecat Pejabat Kesehatan, Wakil Wali Kota Mundur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com