Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Planet di Tata Surya yang Tidak Memiliki Bulan, Mana Saja?

Kompas.com - 17/05/2022, 18:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Planet-planet di tata surya hampir semuanya memiliki "Bulan" atau satelit alami.

Satelit alami adalah benda langit di ruang angkasa yang mengorbit di sekitar benda yang lebih besar.

Satelit alami juga disebut sebagai "bulan". Sehingga yang disebut Bulan tak hanya Bulan yang mengorbit Bumi.

Bulan atau satelit alami berfungsi sebagai penarik benda langit berukuran kecil di sekitarnya, sehingga tidak terjadi tabrakan di pusat orbit satelit.

Meski begitu, ada dua planet yang tidak memiliki Bulan atau satelit alami. Siapa saja mereka?

Baca juga: Viral, Unggahan Kamar Indekos Penuh Sampah, Hoarding Disorder?

Merkurius dan Venus

Dilansir laman NASA, kedua planet itu adalah Merkurius dan Venus.

Adapun penyebab kedua planet tersebut tidak memiliki bulan diduga karena kedua planet itu terlalu dekat dengan Matahari. Namun, ada dugaan lainnya.

Bulan dengan jarak yang terlalu jauh dari planet-planet ini (Merkurius dan Venus) akan berada dalam orbit yang tidak stabil dan ditangkap oleh Matahari.

Jika bulan-bulan terlalu dekat dengan planet-planet itu (Merkurius dan Venus), maka bulan-bulan itu akan dihancurkan oleh gaya gravitasi pasang surut.

Zona di mana bulan-bulan di sekitar planet-planet ini bisa stabil selama miliaran tahun mungkin sangat sempit, sehingga tidak ada bulan potensial yang pernah ditangkap ke orbit.

Diduga bulan milik Merkurius atau yang coba ditangkap oleh Merkurius berada dalam orbit yang tidak stabil karena Matahari akan menariknya.

Bulan pada akhirnya akan berputar menjauh dan mengorbit matahari atau akan terlepas dari orbit stabil di sekitar Merkurius lalu menabrak planet ini.

Baca juga: Planet Apa yang Memiliki Bulan Terbanyak?

Penyebab Venus tak miliki bulan

Dalam kasus Venus, jawabannya tidak sesederhana itu. Venus memang dekat dengan Matahari juga, tetapi gravitasinya cukup kuat untuk menahan bulan.

Meski begitu, Venus pada akhirnya tidak memiliki bulan.

Ada dua teori utama untuk menjelaskan hal tersebut. Teori pertama menyatakan bahwa Venus memang memiliki bulan, tetapi Matahari "mencurinya", seperti dalam kasus Merkurius.

Teori kedua, dianggap lebih mungkin, lebih rumit, dan mengharuskan ilmuwan untuk memahami bagaimana Bumi mendapatkan bulannya.

Pada masa lalu, sesuatu seukuran Mars menabrak Bumi. Hal itu menyebabkan penguapan sebagian Bumi dan kehancuran total benda itu.

Puing-puing yang terbang bergabung menjadi satu di orbit dan membentuk Bulan. Akan tetapi kemudian matahari mencurinya, seperti dalam kasus Merkurius.

Baca juga: Ramai Fenomena Planet Sejajar Terjadi 100 Tahun Sekali, Benarkah?

Pada Teori Dampak Ganda dinyatakan bahwa Venus terkena dampak atau tabrakan dua kali.

Tabrakan pertama, Venus bertabrakan dengan sebuah planet saat Venus berotasi searah dengan jarum jam seperti semua planet saat ini.

Tabrakan itu menciptakan Bulan, tidak berbeda dengan Bumi sendiri, di orbit sekitar Venus.

Teori itu mengatakan bahwa beberapa juta tahun kemudian, sebuah benda yang lebih besar menabrak planet itu, lalu membuat Venus memiliki rotasi mundur seperti sekarang ini.

Perubahan arah rotasi ini melemahkan gaya pasang surut di bulan Venus, membuatnya terbanting ke planet untuk menghilang selamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com