Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu BBM Solar 51 yang Siap Diimplementasikan di Seluruh Indonesia

Kompas.com - 20/04/2022, 08:04 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah telah mengimplementasikan spesifikasi Solar 51 di bahan bakar minyak (BBM) Pertamina Dex di seluruh SPBU Indonesia pada 1 April 2022.

Ketentuan Solar 51 adalah BBM dengan kandungan sulfur 50 parts per million atau bagian per sejuta (PPM) atau setara Euro IV.

Dengan kualifikasi itu membuat BBM jenis tersebut akan memiliki gas buang yang lebih bersih, sehingga meningkatkan kualitas udara menjadi bersih.

“Melalui peresmian sekaligus sosialisasi ini, pemerintah mengharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan yang dipersyaratkan oleh produsen kendaraan,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, diutip dari laman migasesdm.go.id, Sabtu (30/3/2022).

Baca juga: Dirut Pertamina Sebut BBM di Indonesia Masuk yang Termurah di Dunia, Benarkah?

BBM jenis Solar 51

Diemplementasikannya BBM jenis Solar 51 ini diwajibkan semua Badan Usaha yang memasarkan BBM jenis tersebut memenuhi ketentuan Cetane Number (CN) minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 PPM.

Di dalam menyusun standar dan mutu jenis BBM Solar 51 ini Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempertimbangkan berbagai aspek.

Seperti perkembangan teknologi, kemampuan produsen, kemampuan dan kebutuhan konsumen, keselamatan dan kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan hidup.

"Proses penyusunan standar bahan bakar ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain perwakilan dari pemerintah, produsen bahan bakar, konsumen bahan bakar, asosiasi, dan akademisi,” papar Tutuka Ariadji.

Nantinya pertamina akan memasarkan jenis BBM Solar 51 ini dengan nama dagang Pertamina Dex.

Baca juga: Harga Pertamax Diperkirakan Naik, Ini Perbandingan Harga BBM di Indonesia dengan Thailand, Singapura, dan Malaysia

Manfaat jenis Solar 51

PT Pertamina Patra Niaga melakukan penyaluran perdana bahan bakar minyak (BBM) Pertamina Dex Sulfur sebanyak 10 part per million (ppm).DOK. PERTAMINA PT Pertamina Patra Niaga melakukan penyaluran perdana bahan bakar minyak (BBM) Pertamina Dex Sulfur sebanyak 10 part per million (ppm).

Adanya BBM jenis Solar 51 diharapkan akan mengurangi pencemaran udara akibat emisi gas buang pada kendaraan bermotor.

Dari tahun ke tahun, 2012-2021, data menunjukkan kendaraan bermotor berkontribusi terhadap 70 persen beban emisi di perkotaan.

Salah satu upaya menekan pencemaran udara yakni dengan penggunaan BBM yang ramah lingkungan.

"Kami mengapresiasi Kementerian ESDM, Pertamina yang menunjukkan dukungan dan komitmennya dalam melaksanakan kebijakan implementasi Euro IV diesel," kata Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Kementerain Lingkungan Hidup dan kehutanan Luckmi Purwandari.

Baca juga: Viral, Video Petugas SPBU di Bintaro Lakukan Kecurangan Mengurangi Jumlah Liter BBM Pelanggan, Ini Kata Pertamina

Apa itu Solar 51

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina Irto Ginting menjelasankan, BBM jenis Solar 51 adalah klasifikasi solar dari Ditjen Migas untuk diesel CN 48 dan minimum CN 51.

Klasifikasi tersebut menjadi penerapan standar emisi Euro IV dengan memiliki kandungan sulfur maksimal 50 PPM.

Jika BBM memiliki kandungan sulfur lebih maksimal 50 atau bahkan lebih rendah, misalnya 10 atau 20 PPM maka akan lebih bersih bagi lingkungan.

Baca juga: Mengapa Tak Ada Premium di Rincian Harga BBM Terbaru? Ini Penjelasan Pertamina

Hal tersebut membuat BBM jenis Solar 51 memiliki emisi gas buang yang lebih kecil dan baik untuk lingkungan.

"Artinya emisi gas buangnya harus di bawah itu, supaya emisi gas buangnya lebih kecil jadi lebih baik bagi lingkungan," kata Irto ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/4/2022).

Adanya klasifikasi tersebut membuat Pertamina memperkenalkan Pertamina Dex yang kini sudah setara Euro IV.

"Nah itulah kita launching untuk Pertamina Dex, saya enggak tahu kalau pihak swasta yang lain seperti apa," katanya lagi.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Toilet di SPBU Jadi Ajang Pungli Kencing Bayar Rp 2.000

Pertamina Dex

Harga BBM Pertamina nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex resmi naik per 3 Maret 2022Dok. Pertamina Harga BBM Pertamina nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex resmi naik per 3 Maret 2022

Irto menambahkan, Pertamina Dex sebenarnya sudah dipasarkan sejak 12 Agustus 2005, akan tetapi dalam acara peresmian BBM jenis Solar 51, Pertamina Dex diperkenalkan.

Perkenalan Pertamina Dex merupakan sebuat persyaratan dari pemerintah di mana per 1 April 2022 harus ada BBM setara Euro 4.

"Yaitu bahwa per 1 April itu memang harus sudah ada BBM yang setara Euro 4. Nah itulah kita launching untuk Pertamina Dex," ungkap Irto.

Irto menjelaskan bahwa Solar 51 dan Pertamina Dex merupakan dua nama yang berbeda.

Baca juga: Viral, Video Petugas SPBU di Bintaro Lakukan Kecurangan Mengurangi Jumlah Liter BBM Pelanggan, Ini Kata Pertamina

Solar 51 merupakan istilah klasifikasi CN 48/CN 51 yang ditetapkan oleh Ditjen Migas, sedangkan Pertamina Dex adalah brand dari Pertamina.

Pada acara tersebut, Pertamina Dex dikenalkan dengan kandungan baru yang berkualitas sesuai dengan klasifikasi Euro 4 dan kandungan sulfurnya sudah maksimal 50 PPM.

"Ya, kandungannya jauh lebih baik lebih berkualitas sesuai yang dipersyaratkan dalam klasifikasi euro 4," jelasnya.

Perlu diketahui, Pertamina Dex merupakan BBM Solar nonsubsidi, sehingga berbeda dengan Solar subsidi yang memiliki CN 48.

"Kita sebenarnya untuk Pertamina Dex CN-nya sudah 53, lebih bagus lagi sebenarnya, udah toplah," pungkasnya.

Baca juga: Simak, Berikut Tips agar Mobil Irit BBM

Perbedaan Pertamina Dex dengan solar biasa

Harga BBM Pertamina nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex resmi naik per 3 Maret 2022KOMPAS.COM/HADI MAULANA Harga BBM Pertamina nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex resmi naik per 3 Maret 2022

Dilansir dari Pertaminafuels, Pertamina Dex merupakan salah satu produk unggulan Pertamina.

Memiliki CN sebesar 53 membuat Pertamina Dex mampu menghindari kontaminasi air sehingga membuat mesin diesel bekerja dengan optimal.

Selain itu Pertamina Dex mempunyai kandungan sulfur yang rendah, membuatnya menjadi BBM yang lebih bersih.

Di sisi lain juga terdapat Pertamina Dexlite yang juga memiliki CN tinggi, yakni CN 51.

Baca juga: Dampak Kenaikan Harga Gas Nonsubsidi dan Ancaman Kelangkaan Gas Melon

Perbedaan Pertamina Dex dan Dexlite dengan solar biasa adalah kandungan sulfur di dalamnya.

Jika Solar subsidi mengandung sulfur maksimal 2.500 PPM, sedangkan Pertamina Dex maksimal 300 PPM, dan Pertamina Dexlite maksimal 1.200 PPM.

Bila dibandingkan dengan solar bersubsidi, emisi gas buang Pertamina Dex dan Dexlite lebih baik.

Perlu diketahui, semakin rendah jumlah sulfur maka akan semakin rendah emisi gas buang yang dihasilkan.

Sehingga, pemakaian Pertamina Dex dan Pertamina Dexlite akan lebih baik untuk lingkungan.

Baca juga: Daftar Harga BBM Nonsubsidi Mulai 12 Februari dan Alasan di Balik Kenaikannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com